Heat Detector Fire Alarm, Jenis, Spesifikasi dan kegunaan
Mengingat betapa besarnya kemungkinan terjadinya risiko kebakaran pada setiap gedung, maka fire alarm atau alarm peringatan terjadinya kebakaran menjadi komponen yang sangat penting selain alat pemadam api. Fire alarm tersebut sangat berperan dalam melindungi gedung dari kerugian fatal akibat kebakaran, baik kerugian dari segi aset atau properti hingga ancaman keselamatan nyawa manusia. Dengan adanya fire alarm, maka tindakan penyelamatan atau evakuasi hingga tindakan pemadaman tidak akan terlambat.
Pada umumnya, fire alarm atau alarm peringatan kebakaran tersebut terdiri dari jenis Smoke Detector dan Heat Detector. Berbeda dari Smoke Detector yang dirancang untuk mengaktifkan alarm setiap saat mendeteksi asap, Heat Detector dirancang untuk mengaktifkan alarm peringatan hanya ketika alat tersebut mendeteksi adanya perubahan kenaikan suhu yang tak wajar yang pada umumnya merupakan penanda terjadinya kebakaran atau timbulnya api. Biasanya, Heat Detector akan aktif bila mendeteksi suhu yang mencapai 55o C sampai dengan suhu ekstrem yang mencapai titik 63o C, atau dapat pula aktif hanya dengan mendeteksi kenaikan suhu antara 12o C hingga 15o C.
Pemasangan Heat Detector Fire Alarm
Lain halnya dengan Smoke Detector yang hanya bisa dipasang di tempat-tempat yang bebas asap demi mencegah False Alarm atau peringatan kebakaran yang palsu/keliru, seperti ruang kamar, ruang bebas rokok, rumah sakit, dan lain sebagainya, Heat Detector sangat fleksibel untuk diinstalasi di berbagai jenis ruangan, karena kinerja Heat Detector tidak akan terkecoh dengan adanya asap.
Sistem Heat Detector ini sendiri terbagi menjadi dua jenis sistem kerja, yaitu sistem Heat Detector dengan Fixed Temperature dan sistem Rate-of-Rise (ROR). Heat Detector dengan sistem Fixed Temperature memiliki kinerja yang didasarkan pada adanya perubahan bentuk komponen sistem yang berperan sebagai sensor kenaikan suhu. Komponen ini akan menunjukkan perubahan dari zat padat menjadi cair tiap terjadi kenaikan suhu. Komponen tersebut disebut juga dengan komponen Heat Sensitive Eutectic Alloy yang merupakan campuran dari zat-zat kimia yang mampu berubah bentuk ketika bertemu dengan Eutectic Point atau suhu-suhu tertentu.
Komponen Heat Detector Fire Alarm
Pada umumnya, komponen ini akan berubah bentuk bila mencapai Eutectic Point pada suhu yang mencapai 58o C, namun seiring kemajuan ilmu teknologi, komponen Heat Detector dengan sistem Fixed Temperature sudah mampu mendeteksi dan berubah bentuk sejak suhu mencapai 47o C. Salah satu contoh zat yang dapat dijadikan campuran komponen Heat Sensitive Eutectic Alloy adalah Tin (Sb) ataupun Timah yang mudah mencair ketika mencapai derajat suhu yang tinggi. Bila komponen sensor tersebut telah mencair, maka sistem akan aktif dan menyalakan alarm peringatan.
Untuk jenis kedua, Rate-of Rise (ROR) ini akan aktif bila komponen sensor panasnya mengalami semacam efek berupa perubahan bentuk yang cenderung cepat pada komponen tersebut. Pada umumnya, Heat Detector dengan sistem ROR ini memilih jenis logam atau bimetal biasa sebagai komponen penyensor panasnya. Bila bimetal mendeteksi kenaikan suhu yang tinggi, maka komponennya akan mengalami perubahan. Bimetal yang telah berubah bentuk inilah yang berperan sebagai saklar yang menjadi sumber tegangan listrik yang mampu mengaktifkan alarm peringatan kebakaran.
Di antara dua jenis sistem Heat Detector tersebut, jenis ROR atau Rate-of-Rise lebih banyak digunakan karena area jangkauan sensornya lebih luas, yaitu mencapai 50 m2 bila sistem dipasang pada langit-langit atau plafon yang berketinggian 4 m. Namun, bila sistem dipasang di ketinggian antara 5 m hingga maksimal 8 m, maka jangkauan deteksi panasnya berkurang menjadi hanya seluas 30 m2. Daya jangkau ini tentunya sangat berbeda jauh dengan daya jangkau sistem Fixed Temperature yang hanya mencapai 30 m2 dengan ketinggian pemasangan 4 m, dan daya jangkau seluas 15 m2 ketika dipasang pada ketinggian 5 m hingga 8 m.
Selain daya jangkauan, Heat Detector dengan sistem ROR bekerja lebih cepat karena komponen bimetal mampu berubah bentuk lebih cepat dibanding komponen padat yang menjadi sensor pada sistem Fixed Temperature. Namun, ROR dinilai terlalu sensitif terhadap perubahan suhu yang tinggi, oleh karena itu, ROR lebih cocok dipasang pada ruang-ruang bersuhu stabil seperti kamar hotel, ruang pengarsipan, ruang kantor, gudang hotel, hingga rumah sakit atau bangunan-bangunan beratap asbes demi menghindari False Alarm yang timbul akibat hembusan panas yang tak berpotensi menyebabkan kebakaran. Sementara itu, Heat Detector dengan sistem Fixed Temperature lebih tepat dipasang pada ruangan yang memiliki derajat panas yang cukup tinggi seperti ruang dapur, ruang pemanggangan roti, bengkel las, dan lain sebagainya.