Spesifikasi Pompa Hydrant apa saja faktor yang mempengaruhi?
Pompa adalah sebuah alat yang sangat penting dalam sebuah industri maupun gedung. Pompa ini digunakan untuk melakukan transfer air dari satu tempat ketempat yang lain. Kenapa air dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain? Hal ini dikarenakan ada energi tambahan yang diberikan ke air tersebut, sehingga air memiliki kecepatan, atau tekanan yang membuat air tersebut bisa bergerak. Peran pompa dalam memindahkan air adalah memberikan energi. Energi yang diberikan berupa penambahan kecepatan angular, dengan konstruksi dari pompa maka kecepatan angular tadi dikonversi menjadi tekanan, dan dengan persamaan Bernoulli dapat dikonversi kedalam kecepatan linear.
Dalam merancang sebuah pompa ada beberapa yang harus diperhatikan, seperti tekanan pada, friction loss dari system perpipaannya, vapor pressure dari air yang dialirkan dan sebagainya. Seperti halnya merancang sebuah peralatan proses, yang pertama harus dilakukkan adalah tentukan properties dari system servicenya. Sifat fisik seperti densitas, viskositas, vapor pressure itu mutlak diperlukan dalam merancang sebuah pompa. Ditambah dengan kondisi operasi seperti tekanan dan temperatur.
Spesifikasi Pompa Hydrant Bangunan Bertingkat
Banyak orang pengertian yang salah tentang pompa. Menurut pemahaman mereka, pompa itu bisa menyedot Air sehingga bisa ditempatkan di atas sumber airnya. Contohnya simpelnya adalah pompa air di rumah-rumah, sumber air ada dibawah yaitu sumur, sedangkan pompa biasanya diatas atau mendekati sumber listrik. Tapi, mungkin ada yang dilupakan pompa air dirumahan biasany diisi dulu air ketika baru dipasang atau akan dinyalakan, sering disebut “dipancing” agar pompa bisa mengeluarkan air. Itulah bukti bahwa pompa tidak bisa menyedot air apalagi kalau tekanan sumber lebih rendah dari tekanan. Hal tersebut juga bekerja pada sebuah pompa pemadam pada gedung bertingkat.
Dalam buku Know and understand Centrifugal Pump dijelaskan bahwa Fluida yang masuk kedalam pompa harus memiliki energi yang cukup. Hal ini disebabkan karena fluida yang masuk ke dalam pompa, akan terperangkap didalam mata impeller dan dengan dorongan motor, fluida akan bergerak dengan cepat sehingga menyebabkan tekanan turun. Apabila fluida inlet tidak memiliki energi yang cukup maka fluida yang masuk pompa akan tersendat hingga akan menyebabkan pompa kavitasi, karena sebagian fluida akan menguap. Penguapan fluida terjadi karena tekanan turun hingga dibawah tekanan uap fluida tersebut. Jadi jelas bahwa pompa itu tidak menyedot fluida melainkan membuat tekanan di impeller eye turun sehingga fluida bisa masuk karena tekanan fluida lebih besar dari pada tekanan di impeller eye.
Bagaimana pompa memberikan tambahan tekanan? Fluida yang terperangkap di dalam impeller eye akan di gerakkan secara cepat oleh impeller hingga fluida bergerak keluar, ingat gaya centripetal dan centrifugal, dengan adanya kecepatan radial tersebut fluida akan bergerak sangat cepat, sesuai dengan persamaan Bernoulli ketika kecepatan tinggi maka tekanan akan turun. Nah, pertambahan tekanan ini terjadi ketika fluida yang memiliki kecepatan radial yang tinggi dibenturkan kedinding pompa atau disebut dengan dinding luar casing volute. Berhentinya kecepatan centrifugal ini menyebabkan tekanan meningkat, dan karena impeller masih berputar, maka fluida yang keluar masih memiliki kecepatan rotasi dan fluida yang terlempar ke dinding volute dipotong oleh yang namanya cutwater sehingga fluida dapat dikirim ke discharge pompa
Spesifikasi Pompa Hydrant dan Pengaruhnya Terhadap Tekanan yang Dihasilkan
Karena pompa adalah alat untuk menambahkan energy kepada suatu fluida, maka perlu dihitung dahulu energy yang dibutuhkan untuk mentransfer fluida dari suatu tempat ketempat yang lain. Setelah menentukan tekanan discharge dari pompa, maka penting untuk menentukan NPHSa, sehingga ketika pompa sudah dibeli, NPSHr tidak lebih besar dari NPSHa. Ada beberapa buku yang menyatakan besarnya NPSHa minimum 110% dari NPSHr, ada juga yang menyebutkan 150% dengan tujuan untuk menghindari kapitasi.
NPSHa adalah total tekanan (dalam satuan panjang) yang berada di suction pompa. Hal ini penting untuk diperhitungkan karena berkenaan dengan kinerja pompa. Bila NPSHa lebih kecil dari pada NPSHr maka pompa akan mengalami kpitasi. Beda antara NPSH a(available) dan r(require) adlah NPSHa ditentukan dari system perpompaan dari suction pompa sedangkan NPSHr ditentukan oleh pebrikan dengan menggunakan air.
Sebenarnya untuk pompa sendiri sudah selesai perhitungannya disini. Perhitungan selanjutnya lebih mengenai daya yang dibutuhkan, efisiensi dan sebagainya. Untuk mempermudah semuanya maka PT. Patigeni Mitra Sejati hadir untuk menyediakan supplay, jasa inspeksi dan juga maintenance safety fire. Didukung dengan tim teknisi yang terampil, atau bisa buka di wabsite kami di www.Patigeni.com. Dapatkan harga terbaik dengan mengirimkan kebutuhan anda ke email sales@patigeni.com atau hubungi di nomer 024-76400888