Yang harus diketahui tentang Alat Pemadam Api

Apa Hal Yang harus diketahui tentang Alat Pemadam Api ?

Yang harus diketahui tentang Alat Pemadam ApiBahaya kebakaran selalu terjadi tanpa bisa diprediksi sebelumnya, oleh karena itu setiap gedung selalu menyediakan berbagai macam alat pemadam api sebagai sarana pertolongan pertama yang bisa digunakan untuk memadamkan pemicu kebakaran berupa percikan api yang tak terlalu besar dan masih bisa diatasi dengan alat pemadam api. Alat pemadam tersebut pada dasarnya memiliki klasifikasi kelas yang berbeda-beda sesuai dengan tipe api yang akan dipadamkan. Pada umumnya klasifikasi alat pemadam api dibedakan menjadi empat tipe. Klasifikasi kelas tersebut ditandai dengan label berupa gambar atau huruf yang ada pada alat pemadam api, sehingga pengguna dapat segera mengidentifikasi dan mengenali jenis alat pemadam api yang dibutuhkan. Pembagian tipe dari alat pemadam api tersebut bertujuan untuk meningkatkan keefektifan dan keberhasilan usaha pemadaman api.

Yang harus diketahui tentang Alat Pemadam Api

Yang harus diketahui tentang Alat Pemadam Api, pertama adalah alat pemadam api memiliki kelas-kelas. yang pertama kelas A. Pada kelas ini, alat pemadam api biasanya ditandai dengan label berbentuk segitiga hijau dengan huruf A di dalamnya. Kelas A disebut juga kelas Ordinary Combustibles yang merupakan jenis alat pemadam api khusus untuk tipe kebakaran biasa seperti kebakaran pada kertas dan kayu. Selain label huruf, alat pemadam api kelas A ini juga bisa ditandai dengan label gambar berwarna biru yang di dalamnya terdapat gambar berwarna putih berupa tempat sampah dan tumpukan kayu yang tengah mengobarkan api. Kelas Ordinary Combustibles ini memiliki rating numerik yang didasarkan dari jumlah air yang dihasilkan alat pemadam api serta seberapa besar api yang akan dipadamkan.

Yang harus diketahui tentang Alat Pemadam Api

Sedangkan untuk jenis kedua atau kelas B biasanya diberi label berbentuk persegi dengan warna merah dan huruf B di dalamnya. Sedangkan label gambar pada kelas B menunjukkan gambar dirigen minyak dan kobaran api. Alat pemadam api kelas B biasanya disebut dengan kelas Flammable Liquids. Kelas Flammable Liquids digunakan khusus untuk api yang timbul akibat cairan-cairan yang sangat mudah terbakar, antara lain bensin, minyak, dan cairan pemicu kebakaran lainnya. Kelas B mempunyai rating numerik yang menunjukkan perkiraan mengenai jumlah dalam meter persegi dari cairan yang mudah terbakar dimana jumlah tersebut masih memungkinkan untuk dipadamkan dengan alat pemadam api.

Selanjutnya adalah alat pemadam api jenis ketiga atau kelas C yang sering disebut dengan kelas Electrical Equipment. Alat pemadam api dengan kelas C memiliki label berupa lingkaran biru dengan huruf C di dalamnya. Alat pemadam api kelas C juga sering diberi label gambar berupa colokan listrik yang mengobarkan api. Alat pemadam api jenis ini khusus digunakan untuk memadamkan api yang timbul dari kecelakaan akibat energi listrik yang berasal dari peralatan elektrik. Kelas Electrical Equipment ini tak memiliki rating numerik.

Jenis keempat pada alat pemadam api atau kelas D disebut dengan Combustible Metals dengan label huruf D yang berada di dalam bentuk bintang berwarna kuning. Lain halnya dengan tiga kelas alat pemadam api sebelumnya, khusus kelas D tak memiliki label gambar. Kelas Combustible Metals dirancang guna mengatasi api yang timbul dari metal atau logam-logam yang mudah terbakar. Sama halnya dengan kelas Electrical Equipment, kelas D juga tidak memiliki rating atau peringkat numerik.

Alat Pemadam Api khusus

Selain empat kelas alat pemadam api tersebut, masih ada lagi alat pemadam api lainnya yang khusus dirancang sebagai alat pemadam api yang mampu melindungi ruangan yang memiliki alat-alat memasak seperti dapur. Alat pemadam api jenis ini diklasifikasikan ke dalam kelas K yang mampu memadamkan api yang timbul akibat lemak dan minyak yang sering terproduksi di dalam dapur. Alat pemadam api dengan kelas K ini bekerja dengan menerapkan prinsip saponifikasi yang berasal dari campuran zat-zat alkali, seperti kalium karbonat, kalium sitrat, hingga kalium asetat. Campuran yang mengandung basa tersebut kemudian dikombinasikan kembali dengan asam lemak guna menghasilkan busa sabun yang terkandung dalam uap alat pemadam api.

Selain dibedakan berdasarkan kelas, Yang harus diketahui tentang Alat Pemadam Api juga diklasifikasikan berdasarkan kandungan bahannya. Pada klasifikasi ini, alat pemadam api kembali dibedakan menjadi empat jenis. Jenis pertama adalah alat pemadam api yang mengandung bahan kimia kering atau Dry Chemical yang pada umumnya dapat digunakan untuk berbagai tujuan karena alat ini juga mengandung kompresi gas yang tak mudah terbakar sebagai propelan.

Jenis kedua adalah alat pemadam api yang sering disebut sebagai Halon. Halon mengandung gas yang memiliki fungsi untuk mengganggu konsentrasi reaksi kimia yang mengakibatkan suatu bahan menjadi terbakar. Halon yang memiliki kelebihan berupa kandungan gas yang tak meninggalkan sisa atau residu zat yang mengotori setelah digunakan, sering direkomendasikan sebagai alat pemadam api yang berfungsi untuk melindungi peralatan listrik yang penting. Namun, alat pemadam api jenis ini mempunyai keterbatasan rentang atau daya jangkau yang hanya mampu mencapai empat hingga enam meter saja.

Jenis keempat berdasarkan kandungan bahan alat pemadam api adalah jenis Water. Alat pemadam api dengan jenis ini mengandung air sekaligus kompresi gas yang hanya bisa digunakan untuk kebakaran biasa seperti halnya fungsi alat pemadam api kelas A atau kelas Ordinary Combustibles.

Sedangkan alat pemadam api jenis terakhir merupakan alat yang mengandung gas CO2 atau karbondioksida yang memiliki fungsi setara dengan alat pemadam kebakaran kelas B (kelas Flammable Liquids) dan kelas C (kelas Electrical Equipment). Hal ini berkaitan dengan karakteristik dari gas karbondioksida yang mampu menyebar dengan cepat. Rentang atau daya jangkau jenis terakhir ini dapat mencapai tiga hingga delapan meter. Di dalam tabung alat pemadam api jenis ini, gas CO2 dikompres dalam bentuk cairan yang berfungsi untuk mendinginkan udara saat digunakan.

Setelah mengenali jenis-jenis alat pemadam api baik berdasarkan klasifikasi kelas maupun klasifikasi kandungan bahan, sangat diperlukan pula pengetahuan mengenai bagaimana langkah dalam menggunakan alat pemadam api tersebut.

Yang harus diketahui tentang Alat Pemadam Api : Cara Penggunaan

Yang harus diketahui tentang Alat Pemadam Api

Lagi-lagi, ini dibedakan menjadi empat. Langkah pertama adalah dengan menarik pin yang terletak pada bagian atas (kepala) dari alat pemadam api guna melepaskan fungsi pin yang menjaga handle jika sewaktu-waktu tidak sengaja tertekan. Selanjutnya, arahkan nozel menuju tempat berasalnya api atau dasar api.

Langkah yang ketiga adalah dengan menekan handle untuk mengeluarkan isi alat guna memadamkan api. Namun pastikan untuk menjauh sekitar kurang lebih delapan meter dari dasar api sebelum menekan handle. Terus lakukan langkah ini atau debit akan berhenti keluar. Terakhir, sapukan nozel dengan arah berlawanan dan berulang pada dasar api, lalu dengan perlahan dekati dasar api dan padamkan sisa-sisa api yang mungkin masih hidup. Jangan lupa untuk mengecek kembali apakah api telah benar-benar padam atau tidak, karena sering terjadi kasus api yang terpicu dan berkobar kembali.

Demikianlah hal-hal Yang harus diketahui tentang Alat Pemadam Api. Untuk menentukan jenis alat pemadam api yang akan disediakan, sebaiknya perusahaan telah mengetahui benar-benar mengenai klasifikasi atau jenis kebakaran serta seberapa besar tingkat risiko kebakaran yang mungkin bisa terjadi pada gedung tersebut. Alat-alat pemadam api tersebut juga harus diletakkan di tempat-tempat mencolok yang mudah untuk ditemukan. Namun, bila kebakaran yang terjadi terlanjur menjalar atau meluas begitu besar, sebaiknya jangan memaksakan penghuni gedung untuk berupaya memadamkannya sendiri. Segera menghubungi pihak pemadam kebakaran adalah pilihan yang paling bijak.

Leave A Comment