Di mana alat Pemadam Api CO2 Biasa Digunakan ?
Alat pemadam api CO2 adalah alat pemadam yang paling cocok digunakan pada kebakaran kelas B (cairan yang mudah terbakar) dan peralatan listrik. Pemadam ini aman untuk digunakan pada peralatan listrik untuk perkantoran, workshop, klub malam, dan tempat-tempat lain yang menggunakan peralatan listrik. Alat pemadam ini sebaiknya disimpan pada tempat yang tidak beresiko terjadinya kebakaran.
Bagaimana Cara Kerja Alat Pemadam Kebakaran CO2
Alat pemadam api CO2 adalah alat pemadam kebakaran yang mengandung karbon dioksida fase cair dengan tekanan 55 bar atau 825 psi dalam silinder bertekanan. Ketika alat pemadam dibuka, karbon dioksida mengembang sehingga membentuk fase gas. Gas CO2 yang dikeluarkan oleh pemadam akan menggantikan oksigen yang ada di sekeliling api sehingga api pun akan padam. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa oksigen merupakan salah satu elemen dari segitiga api (penyebab terjadinya api), dengan hilangnya oksigen maka segitiga api menjadi tidak sempurna sehingga api pun tidak akan dapat terbentuk dengan kata lain, api yang mulanya terbentuk akan padam jika kadar oksigen hilangkan.
Selang Anti Beku pada Alat Pemadam Api CO2
Apabila Anda membeli alat pemadam kebakaran tipe bahan kimia CO2, maka Anda akan diberikan selang anti beku. Hal ini karena gas CO2 yang dilepaskan dari alat pemadam ini sangat dingin. Penggunaan pemadam tipe karbon dioksida tanpa memegang selang anti beku akan menyebabkan jari-jari menjadi beku dan cedera yang serius. Selang anti beku ini dirancang untuk dapat menahan efek pembekuan gas karbon dioksida, dan dapat dipegang oleh pengguna. Alat pemadam kebakaran CO2 juga harus memiliki horn (seperti keran pemompa) yang berfungsi sebagai diffuser pengurang gaya tekan gas CO2 saat dilepaskan. Jika alat pemadam kebakaran CO2 tidak memiliki ini, maka pada saat penggunaan, besarnya gaya tekan gas CO2 akan menyebabkan pergelangan tangan patah.
Alat Pemadam Api CO2 Jangan Gunakan Di Ruang Tertutup
Karbon dioksida terkandung dalam udara yang kita hirup sehari-hari namun berada pada kadar yang aman untuk dihirup. Jika kadar CO2 yang dihirup telah melebihi batas standar maka akan menyebabkan keracunan karbon dioksida. Ada cara mudah untuk mengobati orang yang keracunan karbon dioksida, yaitu dengan cara menghirup lebih banyak oksigen. Namun jika orang tersebut telah kehilangan kesadaran atau tidak mampu keluar dari ruangan, karbon dioksida dapat menyebabkan masalah yang lebih serius seperti asidosis yang bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan alat pemadam kebakaran CO2 dalam ruang tertutup, terutama di mobil atau kendaraan. Selain berwarna merah, terdapat pula alat pemadam kebakaran CO2 yang dipoles dengan warna silver. Alat pemadam ini memberikan tampilan yang lebih menawan dan sangat ideal untuk penggunaan pada butik-butik dan outlet kelas atas. Alat pemadam yang dipoles ini tidak dibuat berdasarkan standar British EN3 karena tidak mengikuti aturan berwarna merah, melainkan dibuat berdasarkan standar British lain untuk standar alat. Pemadam kebakaran.