Cara Kerja Co2 System

Cara Kerja Co2 SystemMeningkatnya kemajuan teknologi mengindikasi meningkatnya kreativitas peneliti dalam menghasilkan hal-hal baru. Seperti halnya pemdaman api yang kini memiliki beragam jenis disesuaikan oleh materi dan bahan bakar yang memicu terjadinya api. Pada zaman dahulu mungkin orang berfikir bahwa jika terjadi kebakaran carilah segera sumber air. Padahal, ada juga kebakaran yang diakibatkan oleh listrik. Padahal kita juga tahu bahwa air adalah konduktor listrik yang sangat baik. Itu artinya, muatan listrik dapat menyengat badan kita bukan malah memadamkan api. Namun, sekali lagi teknologi memberikan jalan yang lebih terang. Yaitu menggunakan gas karbondioksida dalam memadamkan kebakaran akibat listrik. Bahan karbondioksida merupakan gas alternatif yang digunakan sebagai pengganti media gas hallon. Hallon sangat berbahaya bagi lingkungan karena dapat merusak lapisan ozon. Gas karbondioksida lebih aman dibandingkan hallon dalam hal lingkungan dengan catatan kadarnya tetap sesuai batas namun pada saat pemadaman dnegan gas karbondioksda, petugas sangat harus memastikan bahwa tidak ada orang di dalam ruangan tersebut. Gas karbondioksida merupakan gas racun yang dapat menyebabkan kematian bagi manusia. Prinsip kerja dari media karbondioksida adalah dengan cara melindungi bahan yang mudah terbakar dan panas dari oksigen sehingga lambat laun api akan padam. Untuk lebih detilnya, gas karbondioksida mampu mengencerkan komposisi udara normal hingga kandungan oksigen dalam udara menurun sebesar 15 hingga 21%. Hal ini dapat terjadi karena karena berat jenis gas co2 lebih besar 1,5 kali dari pada udara biasa.

Begini cara kerja co2 system

Untuk pemadaman kebakaran dengan media gas karbondioksida umumnya dilakukan hingga konsentrasi dalam ruangan sebesar 34-75%. Konsentrasi demikian merupakan konsentrasi tinggi melebihi batas hirup gas karbondioksida oleh manusia. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa kondisi ini sangat tidak aman bagi penghui ruangan. Media ini biasanya digunakan pada ruangan yang tak berpenghuni seperti seperti pada ruang-ruang mesin, ruang trafo, genset, PABX, ruang server, ruang arsip atau ruang penyimpanan data.

Gas karbondioksida disimpan dalam tabung bertekanan dan efektif jika digunakan dalam ruang tertutup. Hal ini dikarenakan fase karbondioksida berupa gas. gas memiliki sifat menempati ruang dan molekulnya bergerak bebas, apabila pada ruang terbuka maka fungsinya untuk menyelimuti bahan yang mudah terbakar tidak akan terpenuhi karena gas karbondioksida sudah bergerak bebas ke ruang lainnya. Sistem karbondioksida terdiri dari tabung-tabung pemadam dan pipa yang menghubungkan tabung dan nozzle. Fungsi nozzle adalah mengarahkan gas karbondioksida menuju titik kebakaran.

Jika terjadi kebakaran, misalnya pada ruang mesin. Apabila alat pemadam kebakaran ringan portabel tidak mempu memadamkan api maka perlu dilakukan pemanfaatan terhadap sistem karbondioksida. Berikut ini adalah tahapan instalasi operasi sistem karbondioksida

  • Mengaktifkan alarm untuk pengoperasian Instalasi sistem karbondioksida
  • Mematikan seluruh blower di ruang mesin
  • Menutup valve udara pada ducting blower di top deck
  • Menutup valve bahan bakar melalui Quick Closing Valve
  • Meninggalkan ruang mesin dan mendata kesesuaian crew mesin sebelum pintu kedap pada ruang mesin ditutup
  • Menutup pintu kedap ruang mesin
  • Meng-aktifkan Auto Pilot sistem CO2

Setelah melakukan pemadaman pada sistem co2 dalam ruang tertutup berjalan lancar makalangkah selanjutnya adalah sebagai berikut,

  • Membuka valve udara pada ducting blower di top deck
  • Membuka pintu kedap ruang mesin
  • Meng-aktifkan blower ruang mesin
  • Memeriksa dengan teliti sisa-sisa kebakaran dan membersihkan
  • Membuka valve bahan bakar / Quick Closing Valve

Untuk perawatan sistem karbondioksida agar tetap optimal adalah dengan melakukan inspeksi alat tiap tahun atau di periksa kembali oleh pihak yang berwenang untuk kemudian di terbitkan kembali sertifikat kelayakan CO2 System tersebut.

 

Leave A Comment