Detektor Asap Ionisasi
Proteksi kebakaran akan sangat penting dilakuakan terutama pada rumah Anda yang didalamnya terdapat aset berharga seperti keluarga dan bangunan. Alat proteksi kebakaran pun sangat bervariasi dan memiliki tujuan tujuan perlindungan masing-masing. Terutama pada jenis detektor kebakaran yang terdiri dari detektor asap ionisasi, fotolistrik dan detektor kebakaran lainnya.
Apakah Detektor Asap Ionisasi?
Detektor asap ionisasi adalah salah satu jenis detektor asap yang unggul dibidang pendeteksian atau prngideraan pada partikel-partikel asap kecil, memproduksi jumlah panas dengan besar, dan dapat menyebar dengan cepat. Kasus ini misalnya saja terjadi pada kebakaran kertas di sekitar rumah atau ditempat sampah dan kebakaran oleh minyak saat memasak di dapur. Pendeteksi asap ionisasi ini dikenala lebih murah dibandingkan dengan detektor asap yang lainnya, seperti detektor asap rokok, detektor asap fotolistrik dan detektor asap lainnya.
Detektor asap ini sangat peka dengan asap kecil sehingga akan sedikit berbahaya jika diletakkan pada ruangan yang sering timbul asap kecil seperti dapur, kemungkinan jika terletak di area dapur detektor ini akan sering berbunyi dan membuat kita panik. Maka dari itu, sebaiknya letakkan detektor asap ionisasi ini pada ruang yang memiliki kondisi normal, seperti pada ruang keluarga, ruang kerja dan kamar tidur yakni tempat-tempat yang jarang terjadi pembakaran.
Namun, saat ini penggunaan detektor asap ionisasi tergolong jarang digunakan karena alasan lingkungan dan kurang efektifnya. Kandungan bahan radioaktif amarecium-241 tetap berbahaya karena dapat menimbulkan radiasi di lingkungan, meskipun nilai kandungannya dapat ditolerir karena masih dibawah nilai ambang batas.
Prisip Kerja Detektor Asap Inonisasi
Detektor asap inonisasi ini bekerja karena adanya ionisasi udara dari ruang ionisasi (Ionisasi Chamber) yang berisi oksigen dan nitrogen dengan bahan radioaktif berupa americium-24. Ruang ionisasi sendiri mempunyai dua lempengan logam yang terpisah pada jarak sekitar 1cm. dengan adanya sumber tegangan, lempengan tersebut akan menghasilkan muatan yakni muatan positif dan negatif.
Selanjutnya,partikel alfa akan dilepasakan dari radioaktif americium yang akan bertumbukan dengan atom-ataom pada udara bebas yang didalamnya terdapat gas oksigen dn nitrogen. Sehingga peristiwa inilah yang mendorong terjadinya ionisasi. Tumbukan tesebut akan mengantarkan gas oksigen dan nitrogen tertarik pada pelat bermuatan negatif dan elektron yang terlepas akan ditarik ke plat positif. Proses ini akan menghasilkan listrik dengan arus yang sangat kecil dan tegangan searah.
Saat terjadi kebakaran dan ada asap yang masuk dalam ruang ionisasi tersebut, partikel-partikel asap ini akan menghalangi berjalannya proses ionisasi dengan cara menyatu terhadap ion dan menetralkannya. Arus yang mengalir pada ion kemudian akan menurun pada konsentrasi asap tertentu. Dengan ini, electronic contact akan aktif dan alarm kebakaran akan berbunyi. Bunyi alarm inilah yang kemudian menjadi tanda untuk Anda bahwa sedang terjadi kebakaran di rumah Anda.
Namun, penggunaan detektor asap inonisasi ini kurang efektif jika digunakan untuk nyala api atau asap yang besar. Jika asap yang masuk ke alat terlalu tebal kemungkinan malah akan menyebabkan alat rusak karena tidak bisa menampung pada konsentrasi tertentu. Sehingga dalam satu ruangan tidak menutup kemungkinan jika diberikan 2 jenis detektor asap yang penggunaannya lebih efektif sehingga memungkinkan untuk memberikan peringatan kepada Kita saat terjadi kebakaran besar sepeti akibat dari konsleting listrik atau kebakaran lain yang memicu asap besar.
Tentunya dengan pengetahuan tentang detektor asap ionisasi ini dapat meningkatkan pemahaman kita terhadap berbagai jenis detektor asap. Selanjutnya,dalam pemilihan dan penggunaan detektor asap apa yang paling cocok untuk rumah Anda sebaiknya konsultasikan kepada pihak yang lebih mengerti tentang alat proteksi kebakaran.
Apakah sistem pemadam kebakaran otomatis bisa di pasang/diaplikasikan di lokasi outdoor dengan kondisi medan yang terjal, miring, tidak stabil semisal di dalam hutan maupun di gunung?
Selamat pagi pak Prast,
Untuk case ruangannya seperti apa ya pak? Supaya kami bisa memberikan saran yang tepat bagi Anda.
Terima kasih,
Tim Patigeni