cara menghitung pompa hydrant menurut NFPA

Cara menghitung pompa hydrant harus dilakukan mengikuti standar yang berlaku. Pasalnya, pompa hydrant merupakan komponen yang sangat penting dalam sebuah instalasi hydrant. Perhitungan pompa hydrant yang tepat sangat menentukan bagaimana kinerja dari sistem proteksi kebakaran ini nantinya.

Pompa hydrant sendiri merupakan komponen yang berfungsi sebagai penghisap air dari reservoir atau ground tank. Selanjutnya, air dari reservoir akan didorong serta dialirkan ke jaringan pipa hydrant untuk menuju ke hydrant pillar, valve, dan sprinkler.

Peraturan Instalasi Pompa Hydrant Gedung di Indonesia

cara menghitung pompa hydrant gedung

Dalam membangun instalasi pompa hydrant di sebuah bangunan, kontraktor hydrant harus mengikuti standar yang berlaku. Salah satunya mengenai cara menghitung pompa hydrant. Standar instalasi hydrant sendiri mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) dan National Fire Protection Association (NFPA).

Kenapa instalasi hydrant harus mengikuti standar tersebut? Tentu saja, tujuannya agar seluruh komponen hydrant dalam instalasi hydrant bisa berfungsi optimal. Hal ini akan membuat hydrant pemadam kebakaran bisa memberikan perlindungan maksimal pada saat terjadi keadaan darurat, yaitu kebakaran.

Lalu, apa saja standar instalasi pompa hydrant yang berlaku di Indonesia? Berikut adalah standar instalasi pompa hydrant menurut SNI dan NFPA yang wajib diterapkan.

  • SNI 03-1735-2000 : Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan dan Akses Lingkungan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung
  • SNI 03-1745-2000 : Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem Pipa Tegak dan Slang untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung
  • NFPA 13 : Standar untuk Instalasi Sistem Sprinkler
  • NFPA 14 : Standar untuk Instalasi Slang dan Pipa Tegak
  • NFPA 20 : Standar untuk Instalasi Pompa Sentrifugal

Cara Menghitung Pompa Hydrant Menurut SNI dan NFPA

 

cara menghitung pompa hydrant pemadam kebakaran

Salah satu standar yang mengatur tentang instalasi pompa hydrant adalah SNI 03-1745-2000. Peraturan ini membahas mengenai tata cara perencanaan dan pemasaman sistem pipa tegak dan slang untuk mencegah bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung. Sistem ini dibagi menjadi tiga klasifikasi atau kelas, yaitu:

  • Sistem Kelas I : sistem ini harus menyediakan sambungan slang ukuran 2 ½ inci (63,5 mm) untuk pasokan air yang digunakan oleh petugas pemadam kebakaran serta mereka yang terlatih.
  • Sistem Kelas II : sistem yang menyediakan kotak slang ukuran 1 ½ inci (38,1 mm) untuk memasok air yang digunakan oleh penghuni bangunan maupun petugas pemadam kebakaran selama tindakan awal.
  • Sistem Kelas III : Sistem yang harus menyediakan kotak slang ukuran 1 ½ inci (38,1 mm) untuk memasok air yang digunakan oleh penghuni bangunan serta sambungan slang ukuran 2 ½ inci (63,5 mm) untuk pasokan air dengan volume besar yang digunakan oleh mereka yang terlatih atau petugas Damkar.

Cara menghitung pompa hydrant harus disesuaikan dengan sistem kelas kebakaran tersebut. Gedung bertingkat seperti perkantoran diklasifikasikan dalam Sistem Kelas I karena risiko kebakaran yang terjadi di kantor termasuk rendah. Menurut SNI 03-1745-2000, cara perhitungan pompa hydrant pada Sistem Kelas I adalah sebagai berikut.

  • Laju aliran minimum dari pipa hidraulik terjauh harus sebesar 550 USGPM
  • Laju aliran pipa tegak tambahan harus sebesar 250 USGPM
  • Totalnya tidak melampaui 1250 USGPM

Pada bangunan yang dilengkapi dengan fire sprinkler system, perhitungan laju aliran pompa hydrant yang digunakan adalah 150 GPM untuk tingkat hunian bahaya kebakaran ringan dan 500 GPM untuk tingkat hunian dengan bahaya kebakaran sedang.

Contoh Cara Menghitung Pompa Hydrant

Cara menghitung pompa hydrant bisa dilihat dari contoh berikut ini. Jumlah total pipa tegak yang direncanakan aktif saat kebakaran pada sebuah gedung perkantoran adalah sebanyak 3 buah. Berdasarkan rencana tersebut, maka perhitungan total laju aliran pada sistem pompa hydrant adalah sebagai berikut:

Jumlah total laju aliran
=3 pipa tegak
=550 USGPM + 250 USGPM + 250 USGPM
=1050 USGPM

Berdasarkan perhitungan laju aliran pada sistem pompa hydrant tersebut, maka kapasitas pompa kebakaran yang dapat dipilih adalah 1000 USGPM. Kapasitas pompa kebakaran tersebut sudah sesuai dengan standar SNI 03-1745-2000, yaitu tidak melampauai 1250 USGPM.

NFPA mengatur perhitungan volume cadangan air untuk pompa hydrant pemadam kebakaran. Menurut standar tersebut, perhitungan volume cadangan air pemadam kebakaran ditentukan berdasarkan waktu yang dibutuhkan oleh pompa hydrant untuk memadamkan api, yaitu antara 30 – 60 menit.

Jika instalasi hydrant pada sebuah gedung menggunakan pompa hydrant berkapasitas 1000 USGPM dengan lama waktu pemadaman api selama 60 menit, maka perhitungan volume cadangan air pompa hydrant pada sistem hydrant tersebut adalah sebagai berikut:

Volume air pemadam kebakaran
Kapasitas pompa hydrant x Lama waktu pemadaman api
=1000 USGPM x 60 menit
=60.000 USG
=227 m3 (hasil konversi)

Berdasarkan hasil perhitungan volume cadangan air pompa hydrant tersebut, maka volume air yang dibutuhkan untuk pemadam kebakaran selama 60 menit adalah sebesar 230 m3 (dibulatkan).

Kontraktor Hydrant Terpercaya, Teknisi Berpengalaman dan Standar NFPA

cara menghitung pompa hydrant menurut SNI

Mengingat pentingnya fungsi pompa hydrant sebagai alat pemadam kebakaran di sebuah bangunan, maka sudah semestinya sistem proteksi kebakaran ini ada di setiap gedung atau bangunan, termasuk di gedung perkantoran. Agar perhitungan pompa hydrant sesuai standar, pastikan kamu memilih kontraktor hydrant berpengalaman.

PT Patigeni Mitra Sejati adalah solusi tepat bagi kamu yang ingin memiliki sistem proteksi kebakaran. Layanan yang kami berikan telah dipercaya oleh lebih dari 100+ perusahaan. Setiap project dikerjakan sesuai standar internasional NFPA oleh tim profesional. Termasuk dalam melakukan perhitungan pompa hydrant yang selalu mengikuti standar.

aplikasi monitoring pompa hydrant Welmo

Patigeni menyediakan layanan satu vendor mulai dari perencanaan, instalasi, hingga perawatan fire hydrant. Kami juga memberikan inovasi untuk sistem hydrant berupa aplikasi Welmo yang bisa digunakan untuk memonitor sistem fire hydrant. Keuntungan menggunakan Welmo antara lain:

  • Lebih mudah memeriksa ketersediaan air dalam water reservoir
  • Mendapatkan notifikasi pada smartphone saat terjadi kebocoran
  • Bisa mengambil tindakan lebih dini saat terjadi kebocoran sistem
  • Mendapat notifikasi saat terjadi kebakaran
  • Muncul notifikasi jika pompa hydrant aktif

Masih ragu dengan kualitas layanan yang Patigeni tawarkan? Yuk, konsultasikan kebutuhan kamu terlebih dahulu! Patigeni akan memberikan solusi terbaik untuk sistem proteksi kebakaran yang kamu butuhkan dan melakukan perhitungan pompa hydrant sesuai dengan standar. Segera hubungi kontak kami untuk konsultasi.

Leave A Comment