Cahaya palsu yang disebutkan diatas mungkin disebabkan oleh adanya petir, radiasi dari ebnda lain dan panas matahari yang dapat mengaktifkan sensitifitas pada detektor. semakin canggihnya zaman teknologi seperti saat ini maka semakin cerdas pula perusahaan yang memproduksi flame detector untuk meningkatkan spesifikasinya. Kontraktor yang jual flame detector notifier pun semakin baik dalam hal mengembangkan kritik saran dari pelanggan demi kemajuan suatu produk. Saat ini flame detector notifier dirancang dengan menggunakan sistem delay artinya flame detector membutuhkan waktu selama 2-3 detik untuk mendeteksi sumber kebakaran lebih cepat dan meminimalisir adanya alarm palsu. Flame detector notifier umum digunakan di segala ruangan antara lain perumahan seperti ruang tamu, perkantoran bahkan industri-industri seperti Industri, diesel, ethylene, bensin, hydrogen, jet fuels, minyak tanah, LNG/LPG, kertas, solvents (pelarut), sulfur, dan tekstil. Kontraktor proteksi kebakaran merupakan sutu wadah bagi pelanggan untuk mengkonsultasikan masalah mengenai alat pemadam kebakaran baik pemilihan jenis alat pemadam kebakaran, masalah-masalah yang kemungkinan terjadi pada alat pemadam kebakaran hingga inspeksi yang dilakukan. Selain jasa, kontraktor proteksi kebakaran juga dipercaya untuk jual alat-alat pemadam kebakaran seperti jual flame detector notifier. Flame detector sendiri terdiri dari berbagai jenis antara lain.
Jual Flame Detector Notifier
- Ultraviolet (UV) Flame Detector, detektor ini bekerja berdasarkan panjang gelombang yang terdeteksi lebih pendek dari 300 nm. Waktu yang dibutuhkan detektor ini untuk mendeteksi kebakaran adalah sekitar 3 hingga 4 milidetik. Sesuai namanya, cara kerja alat ini karena adanya radiasi ultra violet yang dipancarkan ketika terjadi percikan api.
- Near Infrared Array Flame Detectors, detektor ini juga dikenal dengan nama detektor api visual. Teknologi deteksi api untuk memberi informasi mengenai timbulnya api dengan cara analisa radiasi IR melalui array pixel dari sebuah charge-coupled device (CCD).
- Infrared (IR) Flame Detectors, detektor ini bekerja dengan spektrum pita infrared. Gas panas yang dihasilkan akibat kebakaran akan memancarkan pola spektrum tertentu di wilayah infrared. Gas ini dapat dirasakan dengan kamera thermal imaging khusus (TIC), jenis kamera ini dikenal juga sebagai kamera thermographic.
- IR3 flame detectors, detektor ini bekerja dengan membandingkan antara tiga panjang gelombang tertentu dalam infrared di wilayah spektrum dan rasio mereka satu sama lain.
Seperti alat peamadam kebakaran lainnya, sensitifitas atau umur dari alat dapat menyebabkan penurunan disfungsi pada alat tak terkecuali dengan flame detector notifier. Berikut ini adalah beberapa kerusakan yang perlu diwaspadai pada flame detector Notifier.
- Lensa pada flame detector kotor yang diakibatkan oleh abu kebakaran (khusus di dalam boiler pada industri, abu kebakaran dpaat diakibatkan oleh pembakaran batubara sebagai bahan bakar). Hal ini dapat mengakibatkan indikator tidak dapat menunjukkan angka dengan tepat bahkan tidak dapat menunjukan sama sekali.
- Card module flame detector mengalami kerusakan yang dapat menyebabkan indikator tidak dapat menunjukkan indikasi pada control room dengan tepat.
- Fiber optic di dalam flame detector notifier pecah.
- lensa depan flame detector notifier terbakar.
Untuk meminimalisir disfungsi pada flame detector, ada baiknya pemilik bangunan melakukan inspeksi setiap enam bulan sekali untuk mengetahui kondisi flame detector, jika ada yang mengalami kerusakan, sebaiknya dilakukan servis namun apabila alat harus diganti, sebaiknya diganti dengan cepat guna memaksimalkan perlindungan bangunan. Satu lagi yang harus dipahami sebelum membeli flame detector notifier pastikan anda bermitra dengan kontraktor proteksi kebakaran yang tepat dan pastikan Anda membeli flame detector pada kontraktor yang jual flame detector notifier orisinil (bukan KW atau palsu).