Kapasitas Hydrant Pillar untuk pemadaman luar gedung
Karena, apabila suatu bangunan dilengkapi dengan perangkat fire hydrant system, maka risiko perambatan api kebakaran hingga ke bangunan lain yang ada di samping kanan, kiri, maupun belakang dapat dicegah karena sistem ini merupakan sistem dengan fungsi dasar sebagai perangkat pemadam api berbasis media air sebagai media pemadam api dengan kapasitas pasokan yang besar. Selain itu, kualitas performa yang diberikan perangkat fire hydrant system hampir menyerupai performa yang dimiliki mobil pemadam kebakaran. Sehingga apabila petugas pemadam kebakaran atau fire brigade masih di dalam perjalanan, maka upaya pemadaman darurat bisa diatasi dengan memanfaatkan perangkat fire hydrant system.
Ketika api kebakaran mulai meluas dan tak lagi mampu dikendalikan oleh alat-alat pemadam api kebakaran portable baik jenis ringan maupun berat, maka petugas terlatih atau penghuni gedung yang telah mendapatkan pelatihan bisa langsung bergegas mengaktifkan sistem dan menyambungkan selang pemadam atau fire hose yang ada di dalam komponen fire hydrant box ke output hydrant valve yang berperan sebagai komponen keluaran dari supply air yang telah dipompa dari tangki atau bak penampungan persediaan air hydrant dalam keadaan bertekanan tinggi oleh fire pumps (pompa kebakaran).
Pada dasarnya, output hydrant valve (katup hydrant yang menjadi tempat penyambungan fire hose) dibagi menjadi dua, yaitu output valve yang ada pada hydrant gedung atau fire hydrant box indoor, dan output valve yang ada pada komponen fire hydrant halaman atau hydrant pillar. Output valve yang digunakan oleh petugas pemadam kebakaran apabila kehabisan supply air dari dalam tangki mobil adalah output valve pada hydrant halaman atau hydrant pillar. Oleh karena itu, penempatan komponen hydrant pillar ini selalu mencolok dengan tujuan supaya mudah ditemukan serta mudah dijangkau.
Kapasitas Hydrant Pillar Standart
Kapasitas hydrant pillar tak kalah dengan kapasitas tekanan yang dapat dihasilkan dari mobil pemadam. Sesuai dengan aturan yang tercantum di dalam standard SNI nomor 03-1735-2000, supply air yang menjadi kapasitas hydrant pillar atau hydrant halaman setidaknya harus mencapai kapasitas 2400 liter per menitnya. Selain itu, komponen hydrant pillar ini juga harus mampu beroperasi paling tidak minimal selama 45 menit dalam sekali penggunaan.
Hasil kapasitas tersebut telah ditunjukkan dari hasil perhitungan rumus volume supply air yang diperlukan di dalam komponen hydrant pillar dalam satuan liter yang diperoleh dari hasil mengalikan debit aliran yang dihasilkan oleh hydrant pillar dengan waktu yang dibutuhkan supply air untuk mengalir dalam satuan menit. Pada sistem fire hydrant, hendaknya menggunakan sumber-sumber supply air yang umumnya digunakan untuk pemenuhan kebutuhan sistem fire hydrant tanpa dicampur dengan kebutuhan air bersih sehari-hari. Sumber air tersebut dapat diperoleh dengan membangun sumur dalam ataupun sumber air dari saluran PDAM kota yang bersangkutan. Sumber-sumber supply air tersebut nantinya akan berpengaruh pada kuantitas debit yang mampu dihasilkan oleh rangkaian perangkat sistem fire hydrant.