Kenali Cara kerja dan media Alat Pemadam Api Thermatic
Selain alat pemadam api ringan, sistem pemadam api yang paling sering digunakan pada umumnya adalah Fire Hydrant karena Fire Hydrant bekerja dengan media pemadam berupa air yang dinilai paling murah dan efektif untuk memadamkan api. Namun, perakitan atau pemasangan instalasi Fire Hydrant dinilai rumit mengingat di dalam bangunan juga harus diadakan instalasi jaringan pipa sebagai jalur keluarnya air yang nantinya akan disambungkan dengan Fire Hydrant dan kolam atau penampungan air.
Meskipun sistem Fire Hydrant masih sering digunakan, namun banyak juga penanggung jawab yang memilih sistem lain sebagai proteksi bangunan dari bahaya kebakaran. Salah satu sistem unggulan tersebut adalah sistem pemadam api Thermatic. Sistem pemadam api Thermatic merupakan sebuah sistem proteksi kebakaran yang bekerja secara otomatis tanpa memerlukan operator atau tenaga manusia.
Cara kerja Alat Pemadam Api Thermatic
Dengan begitu, sistem Thermatic mampu memproteksi bangunan atau lokasi selama 24 jam penuh setiap harinya karena sistem ini bekerja dengan otomatis. Sistem Thermatic dinilai sangat efektif karena penanggung jawab lokasi ataupun bangunan tidak perlu merasa khawatir dengan risiko kebakaran yang mungkin saja terjadi ketika lokasi atau bangunan tersebut sedang kosong saat jam pulang ataupun hari libur.
Sistem alat pemadam api Thermatic mampu mengatasi risiko bahaya kebakaran hingga mencapai skala yang besar, sehingga tetap dapat diaplikasikan pada gedung-gedung yang bertingkat ataupun perusahaan industri. Berbeda pula dari Fire Hydrant yang penginstalasian sistemnya terbilang rumit dan harus memakan biaya yang tinggi, sistem pemadam api Thermatic hadir dengan penginstalasian yang cukup sederhana dan hanya menghabiskan biaya yang jauh lebih rendah tanpa mengabaikan skala proteksi yang tetap tinggi.
Sistem pemadam api Thermatic yang juga dikenal sebagai sistem pemadam api Auto Sprinkler ini diinstalasikan secara modular di atas plafon ataupun tersembunyi di balik plafon dengan jumlah kepala auto sprinkler yang disesuaikan dengan skala kebutuhan berdasarkan jenis risiko kebakaran maupun luas bangunan atau lokasi yang akan dilindungi.
Cara kerja sistem alat pemadam api Thermatic atau Auto Sprinkler ini adalah dengan mendeteksi kenaikan suhu yang drastis. Pada kepala Auto Sprinkler, terdapat komponen detektor berupa Glass Bulb yang sangat peka atau sensitif terhadap suhu panas. Di dalam Glass Bulb, terdapat cairan semacam raksa yang akan memuai dan memecahkan Glass Bulb apabila mendeteksi suhu tinggi, mulai suhu setinggi 57o C, suhu 68o C hingga 93o C di mana pemilihan tingkat kesensitifan panas tersebu harus disesuaikan dengan kebutuhan jenis lokasi atau bangunan. Misalnya, untuk suatu lokasi pengelasan di mana suhu tinggi sudah menjadi hal biasa, hendaknya memilih Auto Sprinkler dengan tingkat kesensitifan panas 68o C atau 93o C.
Ketika suhu panas terdeteksi, maka alarm kebakaran atau peringatan akan terlebih dahulu menyala, kemudian disusul dengan pecahnya Glass Bulb pada kepala Auto Sprinkler. Dari sini, katup yang berfungsi sebagai penahan tekanan akan terlepas atau turut pecah sehingga Gas Cair ataupun Dry Powder yang merupakan media pemadam api pada sistem Thermatic, akan menyemprot keluar. Pasokan gas cair atau Dry Powder akan terus mengalir melalui pipa yang diinstalasi dari tabung silinder yang berisikan media pemadam sampai ke kepala sprinkler. Pada umumnya, tingkat kecepatan penyemprotan media pada sistem Thermatic terbilang sangat cepat karena hanya memerlukan waktu tak sampai satu menit, sehingga kemungkinan penjalaran api yang terlalu besar akan dapat dicegah.
Tabung silinder yang menjadi penyimpan media pemadam pada umumnya diletakkan atau ditempatkan pada braket di dekat dinding atau tembok ruangan yang tidak jauh dari instalasi kepala sprinkler, sehingga jaringan pipa yang diperlukan akan lebih ekonomis karena tidak sebanyak dan serumit pada sistem Fire Hydrant. Kemudian, media pemadam yang dipompakan tersebut akan keluar secara memutar ke segala arah sesuai cara kerja kepala sprinkler, sehingga api kebakaran tentunya dapat diatasi dengan cepat.
Media Alat Pemadam api Thermatic
Pada sistem alat pemadam api Thermatic, memang terdapat dua tipe media yang dijadikan pemadam. Media-media tersebut adalah Dry Powder atau bubuk kimia kering berupa Sodium Bicarbonate maupun Monoammonium Phosphate yang mampu mengatasi api kebakaran dengan kelas A hingga kelas C. Dan jenis media yang kedua adalah Liquid Gas atau gas cair yang merupakan gas yang tersimpan dalam bentuk cair, namun saat diaktifkan, cairan tersebut akan menyemprot dalam bentuk gas tanpa meninggalkan residu atau bekas agen pada ruangan. Liquid Gas dapat berupa gas karbondioksida maupun gas berjenis Halotron 1.
Selain jenis sistem alat pemadam api Thermatic yang diinstalasikan menggunakan kepala sprinkler dan tabung media yang terpisah dan disambung dengan jaringan pipa, terdapat jenis lainnya yang lebih otomatis, yaitu sistem pemadam api Thermatic jenis Standalone di mana sistem yang diinstalasi berupa tabung kecil berisi media pemadam yang diujungnya telah dilengkapi ekaligus dengan kepala sprinkler, sehingga penginstalasian dapat langsung dipasang pada plafon tanpa memerlukan jaringan pipa. Sistem Thermatic jenis Standalone ini memiliki banyak keunggulan seperti pemasangan yang mudah dan lebih murah mengingat tidak membutuhkan jaringan pipa dan pompa penggerak. Keunggulan lainnya, jenis Standalone ini dapat dengan mudah diisi ulang serta bila diperlukan, sistem jenis Standalone mudah untuk dipindahkan ke ruangan lain.