Pemasangan Hydrant Pillar

Pemasangan Hydrant PillarHydrant pillar merupakan perangkat kebakaran yang sangat diutamakan untuk menyuplai air yang dibutuhkan pemadam kebakaran untuk memadamkan api. Hydrant pillar dipasang dengan menyambungkan pipa di bawah tanah dengan sumber air. Oleh sebab itu, perlu dilakukan perhitungan sesuai dengan estimasi  agar saat terjadi kebakaran suplai air berjalan lancar. Selain perhitungan, hal yang tak kalah penting adalah instalasi dan pemasangan hydrant pillar haruslah benar.Hydrant pillar ini dilokasikan di luar ruangan, pemasangan hydrant pillar yang tepat akan memusahkan petugas kebakaran untuk mencari lokasi dan pemasangan selang kebakaran. Hal yang perlu diperhatikan adalah jarak antar hydrant jangan terlalu dekat atau terlalu jauh.

Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat menurut SNI

Berdasarkan standar nasional indonesia (SNI) dan national fire protection association (NFPA), instalasi dari hydrant pillar yang tepat adalah seperti diuraikan dibawah ini,

  1. Menghitung energi yang dibutuhkan pompa hydrant untuk menyedot air dari sumber menuju ke jaringan pipa, begitupun dengan jenis dari pompa yang digunakan. Perhatikan jumlah output yang keluar dari hydrant pillar. Apabila tidak sesuai dengan estimasi maka perlu dilakukan perhitungan ulang.
  2. Lokasi merupakan hal yang paling penting untuk menempatkan alat-alat pemadam kebakaran. Jarak merupakan indikasi yang pelru diperhatikan, standar dari NFPA adalah jarak yang paling tepat untuk memasang hydrant pillar adalah 35-38 meter karena panjang dari slenag kebakaran adalah 30 meter. Perhatikan pula jarak output yang keluar dari nozzle adalah sekitar 5 meter
  3. Pada bangunan tinggi yang memiliki diatas 8 lantai, dianjurkan untuk menginstalasi hydrant system. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kerugian dari kebakaran yang terjadi karena dan tidak merambat ke bangunan yang berada di sebelah dan dibawahnya
  4. Hydrant pillar berada di area strategis artinya area tersebut mudah diakses dan dijangkau oleh pemadam kebakaran agar dengan mudah dapat ditemukan begitupun warna yang digunakan, sebaiknya menggunakan warna merah yang bersifat mencolok dalam keadaan darurat sekalipun. Lokasi penempatan hydrant pillar umumnya di pusat kota atau di tempat umum lainnya
  5. Setelah melakukan instalasi terhadap hydrant pillar adalah melakukan uji tes sebelum terjadi kebakaran nyata. Jika dalam masa percobaan, hasilnya memuaskan maka hydrant pillar siap untuk digunakan

Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat akan menjamin fire hydrant bekerja dengan baik

Pemasangan hydrant yang tepat dan sesuai dengan standar NFPA dan SNI dapat meminimalisir potensi kerugian akibat kebakaran. Perhitungan dan instalasi yang matang serta eksekusi yang baik merupakan kunci utama untuk menjamin hydrant pillar bekerja dengan baik. Secara umum, ada dua jenis hydrant pillar yaitu hydrant pillar one way dan two way. Perbedaannya hanya berdasarkan banyakya lubang pengeluaran air. hydrant pillar one way memiliki satu keluaran (output)  yang dapat digunakan saat terjadi kebakaran. hydrant pillar two way memiliki dua keluaran (output) yang dpaat dimanfaatkan sebagai sambungan selang saat terjadi kebakaran. Material yang digunakan untuk konstruksi hydrant pillar adalah stainless steel dan besi. Stainless steel merupakan bahan yang sangat tahan terhadpa korosi Sehingga perangkat ini bisa bertahan hingga waktu yang lama. Perlu dilakukan inspeksi rutin untuk meyakinkan bahwa jaringan instalasi fire hydrant dan perangkat yang terhubung dalam sistem pemipaan dapat bekerja dnegan baik untuk memadamkan kebakaran. Untuk melakukan inspeksi fire hydrant ini anda bisa menghubungi kami di nomor 02476400888 atau email sales@patigeni.com.

 

Leave A Comment