

credit photo: beritadaerah.co.id
Kebakaran merupakan suatu bencana yang terjadi karena adanya penyebab. umumnya penyebab ini terjadi karena faktor kelalaian manusia atau ketidaksengajaan. Kebakaran dapat terjadi tanpa mengenal waktu dan tempat. Biasanya kebakaran terjadi di perumahan, rumah sakit, industri namun kebakaran juga dapat terjadi pada ruang yang bergerak seperti mobil atau bus. Syarat terjadinya kebakaran ada tiga yaitu adanya sumber panas, bahan yang mudah terbakar dan oksigen. ketika ketiga komponen tersebut saling terkoneksi maka api akan menyala. Api dapat dimanfaatkan untuk banyak hal namun jika tak terkontrol, api dapat mengakibatkan kebakaran yang dapat merugikan baik secara material maupun non material.
Penyebab Kebakaran Busway yang sering terjadi
Kebakaran yang terjadi pada ruang bergerak seperti busway sangat jarang terjadi namun pada tahun 2015 ini diketahui ada beberapa kasus kebakaran yang terjadi pada transjakarta. Seperti berita yang dikutip dari Viva.co.id, kebakaran transjakarta terjadi pada tanggal 8 maret 2015 yang sedang beroperasi di jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Menurut – Direktur Utama PT. Transportasi Jakarta, AN Kosasih, kebakaran terjadi karena adanya disfungsi alat akibat terendam banjir. Alat yang seharusnya berputar, mendadak tak bergerak sehingga menimbulkan percikan api. Dalam segitiga api, percikan api ini merupakan sumber panas, yang kemudian terkoneksi dengan bahan bakar pada bus dan oksigen di udara menyebabkan kebakaran.
Kebakaran busway transjakarta pun kembali terjadi pada tanggal 3 juli 2015 di halte TransJakarta Universitas Indonesia Salemba. Diungkapkan oleh tribunnews.com bahwa kebakaran terjadi karena adanya komponen yang rusak padahal bus ini baru keluar dari agenda perawatan. Tentu hal ini merupakan sebuah kelalaian. Terlebih pada artikel berita yang dipublikasikan oleh tempo bahwasanya tak ada alat pemadam api ringan yang disediakan di dalam bus transjakarta, hal ini pula yang menjadi penyebab lambatnya tindakan yang dilakukan sehingga api cepat membesar. Alat pemadam kebakaran ringan (APAR) hanya disediakan di halte, berdasarkan berita yang dipublikasikan, petugas sempat memadamkan kebakaran dengan APAR namun kebakaran yang terjadi sudah sangat besar sehingga APAR tak mampu memadamkannya. Untungnya kedua kejadian kebakaran diatas tidak merenggut korban jiwa.
Penanggulangan Kebakaran Busway
Berdasarkan dua kejadian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penanggulangan terhadap kebakaran sangat penting terlebih transjakarta adalah angkutan umum yang digunakan oleh banyak orang. Penanggulangan dapat berupa inspeksi terhadap mesin-mesin yang ada pada bus. Mesin merupakan suatu alat yang memproduksi panas. Panas adalah sumber api yang harus dijaga. Selanjutnya adalah sediakan alat pemadam kebakaran api ringan (APAR) di dalam bus. Seperti yang diketahui, APAR merupakan alat yang sangat dibutuhkan saat terjadi kebakaran ringan, hal ini dimaksudkan agar kebakaran ringan dapat teratasi hingga tak terjadi kebakaran yang besar. APAR sendiri dapat dibedakan berdasarkan jenis media yang digunakan. Umumnya APAR yang disediakan adalah APAR dengan media powder dengan tabung yang berwarna merah agar dapat dengan mudah ditemukan oleh penumpang. Penanggulangan lainnya adalah menyediakan instalasi hydrant pillar di tempat umum seperti di jalan raya pusat kota. Hydrant pillar akan menghubungkan air dari sumber yang kemudian akan mendistribusikan dengan selang kebakaran dan nozzle menuju tempat kebakaran. hal ini dapat membantu apabila petugas pemadam kebakaran belum datang. Yang paling utama adalah perlu adanya perhatian oleh Instansi terkait terhadap keselamatan penumpang dengan memberikan proteksi yang terbaik.