Berapa Kebutuhan Alat Pemadam Api di Satu Tempat

Mengetahui Berapa Kebutuhan Alat Pemadam Api di Satu Tempat sangat penting, kenapa?

Berapa Kebutuhan Alat Pemadam Api di Satu Tempat

Ketika seseorang memutuskan untuk membangun sebuah gedung ataupun hunian, hendaknya pengontrol bangunan juga memperhitungkan jenis dan tingkat risiko kebakaran yang mungkin terjadi pada bangunan tersebut sesuai dengan tujuan dibangunnya. Sebagai contoh, gedung yang digunakan sebagai perusahaan percetakan akan memiliki risiko kebakaran dengan kelas A. Apa saja itu kelas A? Yaitu bahan-bahan kering yang mudah untuk terbakar seperti kertas dan kardus. Jenis gedung sangat memengaruhi sistem atau peralatan yang nantinya akan digunakan sebagai perangkat perlindungan dari bahaya kebakaran. Pengontrol bangunan dapat bekerja sama dengan perusahaan alat proteksi kebakaran atau tenaga ahli berpengalaman. Hal ini dilakukan untuk memperoleh perhitungan berapa kebutuhan alat pemadam api di satu tempat.

Jika resiko kebakaran telah dihitung, maka pengontrol bangunan dapat menentukan jenis alat pemadam api atau sistem perlindungan kebakaran yang sesuai dengan gedung beserta anggarannya. Namun sangat disayangkan, sering kali pengontrol bangunan masih belum mengetahui perihal alat pemadam api yang dibutuhkan. Pada dasarnya, perhitungan berapa kebutuhan alat pemadam api di satu tempat sangat bergantung pada jenis kelas alat pemadam api yang dibutuhkan. Untuk menghitung peringkat atau rating kebutuhan alat pemadam api berkelas A, Anda harus menghitung terlebih dahulu luas keseluruhan pada satu lantai dalam satuan meter persegi. Sebagai contoh, sebuah lantai memiliki ukuran keseluruhan sebesar 30×20 meter. Maka, luas keseluruhan ruang pada lantai tersebut adalah 600 meter persegi.

Nah, Setelah Anda mendapatkan ukuran luas lantai, maka langkah selanjutnya adalah dengan mengalikan ukuran luas tersebut dengan angka 0,065. Misalnya, untuk lantai dengan luas 600 meter persegi, maka untuk mendapatkan rating alat pemadam api yang dibutuhkan, Anda hanya tinggal mengalikan angka 600 dengan 0,065. yaitu menjadi 39. Maka, kebutuhan alat pemadam api yang dibutuhkan adalah alat pemadam api khusus kelas kebakaran A dengan rating atau label 39A atau rating yang lebih tinggi, namun Anda tidak diperbolehkan menggunakan rating yang lebih rendah dari hasil perkalian.

Jika Anda memutuskan untuk hanya menyediakan satu alat pemadam api setiap lantai, maka Anda harus mencari alat pemadam api dengan rating yang sesuai dengan hasil kali atau lebih tinggi. Tetapi, bila Anda memutuskan untuk menyediakan dua alat pemadam api, maka Anda bisa menggunakan dua alat pemadam api dengan rating lebih rendah yang sama di mana bila kedua rating tersebut dijumlahkan, hasilnya sama atau lebih dari hasil kali. Misalnya, untuk rating 39A, Anda bisa menggunakan dua buah alat pemadam api yang masing-masing berperingkat 26A. Dalam menangani kebakaran kelas A, alat pemadam api yang dapat digunakan tak hanya alat pemadam kelas A yang di dalamnya mengandung air, tetapi Anda juga bisa menggunakan kelas B yang bekerja dengan menyemburkan busa.

Berapa Kebutuhan Alat Pemadam Api di Satu Tempat Untuk Kelas B?

Lain halnya kelas A, kelas B ini merupakan jenis kebakaran khusus akibat cairan mudah terbakar. Untuk menghitung kebutuhan alat pemadam api kelas B yang hanya akan digunakan untuk jenis kebakaran kelas B saja, Anda perlu melakukan perhitungan pada total muatan cairan yang mudah terbakar yang ada pada suatu bangunan dalam satuan liter. Misalnya, dalam suatu bangunan terdapat total 50 liter cairan flamable. Maka, rating alat pemadam api yang Anda butuhkan harus lebih dari 50B.

Berapa Kebutuhan Alat Pemadam Api di Satu Tempat Untuk Kelas C?

Sementara, untuk kebakaran akibat aliran atau arus listrik, Anda harus menyiapkan alat pemadam api dengan Kelas C, berjenis karbondioksida. Perhatikan pula apakah bangunan tersebut memiliki area dapur atau tidak. Karena kebakaran area dapur sama sekali tidak efektif bila ditangani menggunakan alat pemadam api jenis A, B, ataupun C. Khusus area dapur, hanya alat pemadam api dengan kelas F lah yang mampu mengatasinya dengan efektif dan tidak berisiko mengancam keselamatan pengguna karena alat pemadam api dengan kelas F ini berisikan bahan Wet Chemical atau kimia basah.

Setiap alat pemadam api harus diletakkan pada tempat yang sama pada masing-masing lantai bangunan, misalnya di dekat pintu keluar darurat, pintu keluar utama, koridor lantai, rute pelarian, dan lain sebagainya. Selain itu, pastikan semua jenis alat pemadam api yang digunakan memiliki desain hingga cara pengoperasian yang sama pada setiap lantainya. Jangan menggunakan dua atau lebih sekaligus jenis alat pemadam api pada satu bangunan yang sama karena akan membingungkan pengguna. Misalnya, jangan gunakan alat pemadam api jenis EN3 yang selalu memiliki warna merah solid pada tubuh tabung dengan panel atau bar warna yang berbeda-beda setiap kelas kebakaran dan alat pemadam api jenis BS5423 yang setiap tubuh tabung memiliki warna berbeda-beda untuk mengklasifikasikan kelas kebakaran.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi kami atau klik Contact Us di Bar atas. Konsultasi??? Gratiss Untuk Anda !!

 

 

3 Comments

  1. Bintang 01/10/2018 at 16:13 - Reply

    1. Utk menentukan jumlah apar dlm bangunan, kenapa hrs dikalikan 0,065 ? Dr mana angka 0,065 ini ? Trims.

    • Wahyu Asyari Muntoha 03/10/2018 at 10:51 - Reply

      Dear Bintang, angka tersebut merujuk pada dokumen British Standard 5306-8:2000 yang sering dijadikan acuan untuk menghitung kebutuhan fire extinguisher.

  2. Bintang 12/10/2018 at 16:54 - Reply

    1. Utk potensi kebakaran klas F apakah berbeda dengan potensi kebakaran klas B, mengingat sama2 melibatkan bahan bakar minyak ?
    2. Perbedaan media pemadam type wet chemical dengan apar utk kebakaran klas B ?
    3. Contoh media type wet chemical yg sering digunakan dan mudah di dapatkan dipasaran ?
    Terima kasih.

Leave A Comment