Cara Instalasi Fire Alarm Konvensional
Sitem fire alarm konvensional adalah jenis instalasi fire alarm paling sederhana dan dalam instalasinya hanya membutuhkan kabel, detector, alarm bell, indicating lamp, manual call point dan sebagainya. Meskipun sederhana, fire alarm konvensional terkolong multifungsi hanya dengan sedikit proses modifikasi rangkaian seperti, penambahan module control yang kemudian akan membentuk sistem semi-addressable sehingga proses penggunaan alatd an identifikasi lebih maksimal, selin itu dengan menghubungkan flow switch dengan fire hydran dan fire sprinkler untuk mendeteksi aliran air dalam pipa sprinkler dan masih banyak kemudahan lainnya.
Sistem ini umumnya digunakan pada area berskala kecil misalnya saja perumahan, pertokoan, dan ruangan tertentu pada bangunan. sistem ini tergolong simple karena dia akan menerima pemberitahuan langsung dari zona dan kemudian memerintahkan langsung komponen keluaran untuk merespon sinyal tersebut. Pada artikel ini kita akan memelajari cara instalasi fire alarm konvensional secara umum.
Cara Instalasi Fire Alarm Konvensional yang Umum
Cara instalasi fire alarm konvensional melalui beberapa proses yaitu diperlukan kabel berisi dua yang berfungsi menghubungkan antar detector dan ke panel alarm. Menggunakan kabel listrik NYM 2×1.5mm atau NYMHY 2×1.5mm yang ditarik di dalam pipa conduit. Kadang juga diperlukan penggunaan kabel tahan api terutama untuk menghubungkan ke panel dan sumber listrik 220V. pada instalasi menggunakan kabel dua ini disebut dengan 2-Wire Type. Selain itu, juga bisa instalasi dengan tipe 3-Wire dan 4-Wire.
Pada 2-Wire Type nama terminal pada detectornya adalah L(+) dan Lc(-). Kemudian dipasangan kabel yang dihubungkan dengan Panel Fire Alarm pada terminal berlabel L dan C lain juga. Detector satu dengan yang lainnya dihubungkan secara paralel yang memiliki awalan dan akhiran. Kemudian titik akhir detector tersebut akan dihubungkan dengan End of line (EOL) untuk menyakatan bahwa loop berakhir. Detector terakhir ini dihubungkan dengan EOL resistor dan kapasitor. Hal ini menyatakan bahwa 1 loop=1 zone yang ditutup EOL resistor. Setiap 1 zona inilah nantinya yang akan menyatakan sinyal tanda kebakaran kepada panel kontrol.
Selanjutnya, dalam penggunaan 3-Wire Type bertujuan agar setiap detector memiliki output masing-masing berupa lampu. Biasanya digunakan pada kamar-kamar hotel dan rumah sakit. Indicating Lamp tersebut akan dipasang di luar pintu, sehingga saat terjadi kebakaran lampu akan hidup dan bisa dilihat orang luar.
Kemudian pada 4-Wire Type digunakan 2 kabel yang dipakai sebagai supply yaitu +12V dan -12V, dan dua sisanya relay NO-C yang disambungkan pada terminal bertanda ZONE dan COM pada panel control. umumnya digunakan pada kebanyakan Smoke Detector 12V agar dapat dihubungkan dengan Panel Alarm Rumah. Selain itu tipe 4-wire ini bisa juga dipakai apabila ada satu atau beberapa Detector yang ditugaskan untuk men-trigger peralatan lain saat terjadi kebakaran, seperti mematikan saklar mesin pabrik, menyalakan mesin pompa air, mengaktifkan spinkler dan sebagainya.
Berbagai cara instalasi fire alarm konvensional tersebut sangat rumit untuk kita, namun sangat mudah bagi tenaga ahli dibidangnya. Bagaimanapun dengan mengerti cara instalasi seperti di atas dapat memberikan sedikit gambaran dan pengetahuan kepada kita, bagamanakah peralatan tersebut bekerja dari sistem instalasinya.