Sebuah laporan dari US National Institute of Standards and Technology (NIST) mengenai runtuhnya Menara Kembar (twin towers) pada September 2001, dengan ketinggian 400 meter, mengatakan bahwa “menara akan tetap berdiri kecuali jika mengalami kebakaran”.
Rahasia Proteksi Pada Gedung Pencakar Langit Menggunakan Sprinkler
Di banyak kota dunia, pemilik gedung lebih memilih membangun gedung secara vertikal dibandingkan horizontal, hal ini dikarenakan minimnya luas tanah begitupun harga yang mahal. Namun perlu diperhatikan kondisi rancangan karena membangun gedung dengan ketinggian ekstrim jauh lebih beresiko dibandingkan dengan gedung yang dibangun secara horizontal. Berdasarkan sejarah seratus tahun yang lalu ketika kebakaran terjadi pada Segitiga Shirtwaist Factory di New York, akibat dari kebakaran ini adalah korban tewas sebanyak 146 pekerja garmen pada tahun 1911. Dari kejadian tersebut, dibuatlah undang-undang baru tentang keselamatan kebakaran di gedung-gedung tinggi. Untuk bangunan-bangunan gedung pencakar langit, penggunaan sistem sprinkle sangat sulit dilakukan karena kelemahan dari sistem sprinkle adalah mengatasi kebakaran dengan ketinggian berkilo-kilometer. Bahkan sistem sprinkle berpotensi memperkeruh keadaan, yaitu nozzle dari sprinkle dapat menyebakban kaca tahan api pecah sehingga memungkinkan oksigen masuk lebih banyak. Contoh kebakaran pada gedung pencakar langit lainnya yaitu di Grozny, Rusia tahun lalu yang menghancurkan sebagian gedung. Ketinggian gedung sekitar 145 meter sdan memiliki 40 lantai. Api hanya membutuhkan waktu dua jam untuk melahap tiga sisi bangunan. Api menyebar sangat cepat karena diketahui bahan komstruksi bangunan sangat mudah terbakar. Secara statistik, korban yang tewas atau cedera adalah saat mereka sedang berusaha untuk keluar dari gedung pencakar langit. Karena untuk keluar dari gedung, membutuhkan jalur yang panjang dan waktu yang lama. Pada saat terjadi kebakaran, otomatis lift tidak berfungsi akibat pemadaman listrik. Listrik harus dipadamkan karena dapat mengakibatkan kebakaran semakin menjadi-jadi. Cara yang paling efektif untuk menangani kebakaran di gedung tinggi adalah mencegah kebakaran itu terjadi. Gedung-gedung tinggi modern berbeda dengan gedung bersejarah. Gedung bersejarah memiliki kode bangunan yang telah ditentukan persyaratan umum berdasarkan ketinggian, ukuran dan jenis hunian bangunan. Dalam hal sistem proteksi kebakaran khususnya pada gedung pencakar langit, penelitian menunjukan bahwa penggunaan kombinasi antara sistem sprinkle dan kaca tahan api menjadi solusi cukup baik. Sistem sprinkle merupakan sistem proteksi kebakaran aktif yang membutuhkan pemeliharaan dan perlu diaktivasi agar dapat bekerja dengan baik. Sedangkan alat proteksi pasif seperti sistem kaca tahan api dinilai dapat bekerja untuk menahan adanya api. Jika sistem digunakan secara tepat maka akan menghasilkan proteksi yang sangat baik. Namun bergitu, sistem sprinkle sulit digunakan jika tekanan pada air rendah, hal ini sangat bertolak belakang dengan gedung pencakar langit yang otomatis akan mengurangi tekanan pada air. Terlebih jika menggunakan pipa PVC karena pipa PVC sangat mudah rusak oleh api. Sehingga, perlu dikaji kembali dalam memilih alat proteksi kebakaran pasif agar mampu menjaga bangunan pencakar langit dengan lebih baik dan lebih aman.