Kontraktor Alat Pemadam Api
Segala aspek keamanan dan keselamatan dari sebuah bangunan ataupun gedung telah menjadi tanggung jawab yang harus dijamin oleh pemilik ataupun penanggung jawab dari bangunan gedung tersebut. Ada berbagai langkah yang dapat diambil oleh pemilik ataupun penanggung jawab gedung dalam upaya mengadakan perlindungan bangunan terhadap risiko terjadinya bencana kebakaran. Antara lain adalah dengan cara melengkapi bangunan dengan perangkat atau sistem proteksi bencana kebakaran serta menyediakan alat pemadam api atau yang biasa disebut fire extinguisher.
Tips Alat Pemadam Api
Penyediaan alat pemadam api hendaknya ditempatkan pada titik-titik gedung yang strategis dan mudah untuk ditemukan atau dijangkau sewaktu-waktu diperlukan. Walaupun begitu, penempatan alat pemadam api tersebut tetap harus memperhatikan aspek keamanan, sehingga kehadiran alat pemadam api tidak berisiko membahayakan aktivitas di dalam gedung ataupun tidak berisiko mengalami kerusakan akibat penempatan yang tidak tepat.
Fungsi dari alat pemadam api sendiri, baik alat pemadam api ringan yang memiliki kisaran berat 1 hingga 9 kilogram, ataupun alat pemadam api berat yang mencapai puluhan kilogram, berperan sebagai suatu perangkat atau alat perlindungan yang dapat digunakan untuk memadamkan atau mengendalikan nyala api kebakaran yang masih tergolong kecil. Walaupun demikian, penggunaan alat pemadam api kebakaran diharapkan benar-benar diaplikasikan pada saat situasi yang darurat.
Selain itu, pengguna alat pemadam api tersebut juga harus memperhatikan keselamatan dirinya sendiri. Jika ia tidak yakin dapat mengatasi nyala api tersebut karena misalnya takut akan terkena jilatan api, maka sebaiknya tidak memaksakan diri karena dalam menggunakan alat pemadam api juga diperlukan konsentrasi yang tinggi agar tidak terjadi kesalahan yang menyebabkan kecelakaan. Hal lain yang perlu diperhatikan pula adalah tingkat kebesaran nyala api. Diharapkan pengguna memperhatikan nyala api tersebut apakah masih tergolong dapat diatasi oleh alat pemadam api ringan atau alat pemadam api berat.
Pada umumnya, alat pemadam api baik jenis ringan maupun berat, masing-masing diklasifikasikan menjadi beberapa kelas tergantung dengan jenis agen atau muatan pemadam yang ada di dalam tabung serta jenis risiko kebakaran yang akan dihadapi. Oleh karena itu, hendaknya perusahaan mengadakan simulasi secara berkala terhadap seluruh pegawainya mengenai cara penggunaan alat pemadam api serta mengadakan pula kegiatan sosialisasi mengenai jenis-jenis alat pemadam api tersebut, sehingga apabila bencana kebakaran benar-benar terjadi, maka pengguna akan mengerti alat pemadam api kebakaran dengan jenis apakah yang harus digunakan. Karena, kesalahan pemilihan jenis alat pemadam api dikhawatirkan menimbulkan risiko fatal. Sebab tidak masing-masing jenis muatan pemadam dapat mengatasi segala jenis api kebakaran. Semisalnya, kebakaran akibat arus listrik tentunya tidak dapat diatasi dengan alat pemadam api berkelas A yang berisi muatan air, namun harus diatasi dengan alat pemadam api yang berisi muatan gas CO2 atau gas karbondioksida. Jika pengguna kurang memahami hal tersebut, maka kesalahan muatan yang berupa air tersebut dapat menyebabkan hantaran arus listrik yang korslet semakin parah.
Namun, masing-masing perusahaan atau bangunan gedung tidak harus memiliki alat pemadam api dengan seluruh klasifikasi, melainkan hanya beberapa jenis saja. Untuk menentukan jenis alat pemadam api manakah yang tepat, diharapkan perusahaan mengadakan kerjasama dengan kontraktor alat pemadam api agar mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan perlindungan kebakaran serta jenis risiko bencana kebakaran yang mungkin dapat menimpa gedung tersebut.
Memilih Kontraktor Alat Pemadam Api
Dalam memilih kontraktor alat pemadam api, perusahaan juga harus selektif memilih dari perusahaan yang benar-benar profesional, terpercaya, dan memiliki jam terbang yang tinggi demi kualitas pelayanan yang optimal, seperti yang selalu diberikan oleh PT Patigeni Mitra Sejati.