Kebakaran terjadi di Pasar Kosambi Bandung pada Sabtu, 18 Mei 2019. Hingga hari ketiga, kebakaran tersebut hingga kini masih dilakukan pemadaman.
Lalu bagaimana fakta-fakta kebakaran tersebut? Simak informasi lengkapnya di bawah ini!
Fakta-Fakta Kebakaran Pasar Kosambi Bandung
Pasar Kosambi Bandung dilahap si jago merah lebih dari dua hari dan menghebohkan pedagang serta warga sekitar. Kebakaran tersebut bermula pada hari Sabtu (18/05/2019).
Lebih dari 20 unit damkar dan 70 personel diterjunkan untuk memadamkan kebakaran ini. Namun sayang, hingga hari ketiga, tepatnya pada Senin (20/05/2019) api masih harus dipadamkan.
Pasalnya, sebelumnya api memang sudah berhasil dipadamkan. Namun rupanya titik api belum benar-benar padam dan muncul kembali.
Dilansir dari TribunJabar, menurut Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung, Dadang Iriana mengatakan bahwa Pasar Kosambi Kota Bandung tidak dilengkapi alat pemadam api ringan (APAR).
Terlebih lagi, pasar Kosambi tidak memiliki ventilasi. Hal tersebut lah yang menghambat proses pemadaman api di area pasar.
Menurut laporan, sumber api berasal dari kios pedagang kelapa. Percikan api diduga berasal dari alat parut yang kemudian menyambar serabut kelapa.
Lebih dari 178 lapak dan 35 kios ludes dilahap si jago merah. Beruntungnya, tidak ada laporan adanya korban jiwa dalam kebakaran ini.
Solusi Kebakaran Pasar Kosambi
Ruang publik seperti pasar memang kerap kali tertimpa kebakaran, seperti halnya yang terjadi pada Pasar Kosambi Bandung.
Seperti yang sudah dikatakan oleh Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung di atas, bahwa ketiadaan APAR dan ventilasi menjadi penyebab sulitnya proses pemadaman api.
Lalu bagaimana solusi yang tepat untuk mengatasi kebakaran Pasar Kosambi tersebut? Tentunya harus dilakukan pengadaan APAR di pasar tersebut.
Namun, memilih APAR tidak dapat dilakukan sembarangan. Ada baiknya bila menilik dahulu klasifikasi kelas kebakarannya untuk mengetahui media pemadam api yang tepat.
Pada mayoritas kebakaran, umumnya terjadi akibat adanya korsleting listrik. Seperti pada penggunaan alat parut pada kebakaran Pasar Kosambi Bandung ini. Hal tersebut dapat menjadikan kebakaran ini masuk dalam kelas kebakaran C.
Namun, perlu juga diingat bahwa di pasar terdapat benda-benda padat mudah terbakar, seperti plastik, kardus, dan tidak luput pula serabut kelapa yang menjadi sorotan pada kasus kebakaran Pasar Kosambi Bandung ini. Hal tersebut dapat pula menjadikan kebakaran ini masuk dalam kelas kebakaran A.
Untuk pasar, media yang dianjurkan adalah APAR Dry chemical powder. Pasalnya, media ini dapat mengatasi kedua jeni kelas kebakaran, baik A maupun kelas C.
Cara yang Tepat untuk Menghindari Kebakaran Pasar
Sudah mengetahui fakta dan solusi kebakaran Pasar Kosambi Bandung, kini saatnya melakukan cara yang tepat untuk menghindari agar kebakaran tak terjadi lagi. Tentunya, dengan menggunakan APAR berkualitas hanya dari Patigeni!
Mengapa di Patigeni? Patigeni merupakan kontraktor sekaligus distributor perlengkapan fire potection. Di sini kami hanya menyediakan produk ternama dengan kualitas yang mumpuni.
Tak hanya itu, Patigeni juga turut memperkenalkan aplikasi Firecek. Aplikasi ini mempermudah pengguna untuk mengontrol kelayakan dan masa berlaku APAR yang dimiliki.
Selain itu, kami juga menyediakan jasa instalasi dan menyediakan perlengkapan hydrant, fire alarm, dan fire system lainnya.
Nah, tunggu apalagi? Yuk, segera hubungi kami di menu contact us! Bila masih memiliki pertanyaan seputar artikel atau produk terkait, silahkan tinggalkan pesan pada kolom komentar di bawah ini.