Rotor Pompa Hydrant

Rotor Pompa HydrantKebakaran merupakan suatu fenomena kejadian yang terjadi akibat adanya api yang tak terkendali. Adapun tiga syarat wajib terbentuknya api antara lain adanya sumber api yang bisa saja dihasilkan dari mesin, jaringan listrik  dan sumber lainnya. Adanya bahan yang mudah terbakar misalnya kayu, plastik, bahan bakar baik berupa cair maupun gas dan yang terakhir adalah adanya oksigen. Oksigen merupakan unsur yang tersedia bebas dan melimpah di udara. Api sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari misalnya untuk memasak, mengkonversi energi dan sebagainya. Namun apabila api tak terkendali maka, api dapat menyebabkan kerugian baik secara material maupun non material bahkan dapat menyebabkan kehilangan nyawa beberapa orang. Oleh sebab itu, untuk meminimalisir kerugian dan akibat yang lebih besar dari kebakaran, perlu dilakukan manajemen tpengendalian kebakaran dengan menyiapkan alat pemadam kebakaran ringan ataupun sistem hydrant yang umumnya disediakan di luar ruangan guna memadamkan kebakaran yang besar.

Sistem hidrant memiliki prinsip kerja yaitu mengalirkan air dari sumber air dengan menggunakan pompa yang kemudian air akan didistribusikan dengan selang kebakaran menuju nozzle untuk diarahkan ke sumber kebakaran. Pompa merupakan komponen yang sangat penting pada sistem hidran terlebih jika suber kebakaran berada sangat jauh dari sumber atau berada di ketinggian tertentu. Pompa juga sangat penting untuk memberi tekanan kepada nozzle agar air yang dihasilkan dapat terarah dan menghasilkan butiran-butiran kecil. Butiran air sangat dibutuhkan karena luas permukaan pemadaman akanb lebih besar. Ada tiga jenis pompa yang diinstal di sistem hidran antara lain jocky pump, electrik pump atau diesel pump. Instalasi ketiga pompa hidran tersebut mengacu pada standar NFPA 20 yang juga mengatur regulasi mengenai Fire Fighting. Di Indonesia sendiri, beberapa produk pompa telah memiliki sertifikat  NFPA 20 dan tipe lain belum memiliki standar NFPA namun tetap dapat digunakan sebagaifire fighting pump. Pompa yang banyak di gunakan untuk fire hydrant di indonesia saat ini masih di dominasi merk torishima, ebara, Rotor Pompa Hydrant, fairbank morse, SSP Pump, A-C fire pump, groundforce.

Spesifikasi Rotor Pompa Hydrant

Salah satu bagian penting dari pompa adalah rotor yang merupakan penggerak pompa. Rotor pun harus dirancang sesuai dengan standar Internasional atau ISO 9001 Quality System Certificate yang telah disetujui oleh FMRC America dan Vounching Technical Inspection LTD (VTI). Adapun tipe Rotor fire pump yang di gunakan untuk  menggerakkan Electric Fire Pump, Centrifugal end Suction (pompa yang sistem kerjanya menghisap air yang dengan putaran impeler yang di gerakkan oleh motor listrik atau diesel) di antaranya adalah tipe RA 65/26A, Total Head: 80m Kapasitas @500 USGPM (1900liter/menit), Kebutuhan Power: 45Kw/3Ph/2pole/50Hz.

Pemeliharaan Rotor Pompa Hydrant

Setiap peralatan yang digunakan untuk memadamkan kebakaran wajib dilakukan inspeksi dan maintanance guna mengetahui performa kinerja alat. Pompa hidran biasanya digunakan dalam jangka waktu 25-30 tahun. Selama waktu tersebut, perlu dilakukan pemeliharaan dan perawatan terhadar rotor pompa  seperti:

  • Menutup Gate Valve pada saluran pipa pembuangan secara bertahap dan mematikan listrik.
  • Menutup manometer dan Vacuum Gouge dari inlet dan outlet , tambahan ; inlet gate valve harus ditutup.
  • Ketika suhu berada di bawah 0 derajat celcius, alirkan air yang tersisa di dalam pompa agar tak terjadi pemebukan pada pipa yang dapat menyebabkan pipa tersumbat
  • Ketika pompa lama tidak digunakan, rotor pompa mesti harus dijalankan (pemanasan) agar rotor masih dapat digunakan
  • Ketika pompa telah berhenti untuk waktu yang lama, bongkar komponen pompa. setelah itu, berikan spare part pompa dengan minyak anti karat- dan kembalikan komponen yang telah di lepas dan simpan di tempat yang aman.

 

Leave A Comment