Walaupun telah mendapat tunjangan asuransi, namun sebagian besar perusahaan yang baru saja terkena musibah kebakaran pada umumnya tidak mampu kembali bangkit secara utuh mengingat kerugian akibat kebakaran tergolong sangat besar. Tidak hanya kerugian finansial terhadap bangunan dan properti di dalamnya, namun kerugian keselamatan yang berdampak ganti rugi kesehatan bahkan nyawa yang harus ditanggung perusahaan apabila terdapat pengguna gedung yang menjadi korban akibat musibah kebakaran tersebut. Oleh karena itu, demi mengurangi risiko terjadinya bahaya kebakaran yang besar, maka perusahaan selalu melengkapi bangunan gedung dengan peralatan proteksi terhadap kebakaran. Namun, pemilihan sistem proteksi kebakaran terbaik untuk ruang server seperti Fire Alarm hingga alat pemadam api hendaknya disesuaikan dengan jenis lokasi atau ruangan yang akan dipasang sistem tersebut. Sebenarnya yang paling membuat otak berputar ketika menentukan sistem proteksi kebakaran terbaik untuk ruang server .
Mengingat ruang server memiliki banyak perangkat komputer atau alat-alat elektronik serta dokumen-dokumen penting, hendaknya perusahaan mempertimbangkan alat proteksi kebakaran yang aman dan tidak merusak data perusahaan yang tersimpan di dalam ruang server tersebut.
EPO, Mengawali Sistem Proteksi Kebakaran Terbaik Untuk Ruang Server
Saat terjadi kebakaran, alat proteksi pertama yang sesuai untuk ruang server adalah sistem Emergency Power Off atau yang familiar disebut EPO. EPO menyediakan sebuah tombol yang merupakan kontrol yang dapat diaktifkan ketika alarm detektor kebakaran berbunyi. Tombol tersebut hendaknya dilindungi kotak transparan sehingga tidak bisa ditekan secara tidak sengaja. Ketika tombol kontrol tersebut ditekan, maka otomatis sistem EPO akan mematikan daya listrik pada ruangan yang dipasangi sistem EPO tersebut. Memang hal ini memiliki kemungkinan untuk merusak data pada perangkat komputer yang belum sempat disimpan, namun tentu hal tersebut tak begitu buruk bila dibandingkan dengan api kebakaran yang mungkin bisa terkontak dengan aliran daya listrik.
Setelah sistem EPO, maka alat proteksi selanjutnya yang dibutuhkan adalah Fire Suppression atau sistem penekan api kebakaran. Sistem Fire Suppression yang pantang untuk digunakan adalah jenis Dry Powder atau bubuk kering karena alat pemadam api jenis Dry Powder menyisakan residu yang akan menyelimuti perangkat elektronik dan mampu menyebabkan korosi sekaligus penurunan daya guna secara drastis pada tahun-tahun mendatang.
Perusahaan dapat menggunakan sprinkler maupun Water Fire Suppression yang merupakan sistem pemadam api yang bekerja dengan menggunakan air dengan tekanan yang jauh lebih rendah dibanding selang petugas pemadam kebakaran. Telah banyak perusahaan proteksi kebakaran yang melakukan simulasi dan menghasilkan pernyataan jika kerusakan elektronik akibat air yang berasal dari sistem sprinkler maupun sistem Water Fire Suppression dinilai sangat kecil dan tidak memiliki risiko sebesar jenis Dry Powder.
Tetapi, apabila perusahaan menginginkan alat proteksi yang terbaik tanpa risiko kerusakan seperti Dry Powder maupun risiko sekecil sistem sprinkler dan Water Fire Suppression, maka perusahaan hendaknya memilih sistem FM 200. Sistem ini memiliki sangat banyak keuntungan. Selain instalasinya yang mudah dan tak serumit sprinkler, sistem FM 200 tak memakan banyak tempat. Bahkan, FM 200 hanya memerlukan tempat tujuh kali lebih kecil dibanding alat Fire Extinguisher beserta kotak Glass Break-nya. Selain itu, bila suatu ruangan telah menggunakan sistem FM 200, maka alat detektor seperti Smoke Detector ataupun detektor panas tidak terlalu diperlukan lagi mengingat sistem FM 200 sudah dilengkapi dengan pendeteksi kebakaran baik dari segi asap maupun suhu tinggi.
FM 200 mengandung gas hydroflourocarbon yang kinerjanya hampir mirip dengan alat pemadam api manual kelas C yang berisi gas karbondioksida. Gas hydroflourocarbon telah mendapatkan banyak izin lingkungan karena karakter gas tersebut sama sekali tidak menyebabkan gangguan pernapasan apalagi sampai beracun. Gas ini juga bersifat bersih, tidak berwarna, mudah menguap, tidak merusak perangkat dan tidak akan meninggalkan residu atau sisa yang akan menempel pada permukaan peralatan atau dinding ruangan.
Pada tabung silinder sistem FM 200, gas hydroflourocarbon disimpan dalam bentuk cair dan akan dikeluarkan dalam bentuk uap gas secara cepat, yaitu dalam durasi 10 detik setelah gejala kebakaran terdeteksi. Proses pemadaman api pun tergolong sangat cepat, efektif, dan tentu saja tetap aman. Gas yang diisikan di dalam tabung silinder sistem FM 200 dinilai lebih aman dan efektif dibanding Fire Suppression jenis Halon yang sifat gasnya kurang ramah lingkungan karena Halon dapat mengikat udara sehingga berisiko merusak secara cepat lapisan ozon. Sedangkan FM 200 telah lolos standar issue baik Global Warming Potential (GWP) maupun Ozone Depletion Potential (ODP).
Keunggulan FM 200 lainnya adalah kemampuan gas hydroflourocarbon yang mampu memadamkan api dengan klasifikasi kelas A, kelas B, ataupun kelas C. Biaya yang harus dikeluarkan untuk penginstalasian sistem dan isi ulang gasnya pun terbilang rendah. Sistem FM 200 juga merupakan sistem pemadam api kebakaran yang otomatis karena mampu bekerja sendiri tanpa sentuh tangan manusia, mulai dari tugas mendeteksi kebakaran hingga tindakan pemadaman api kebakaran. Sehingga, meskipun api terjadi di saat ruang gedung kosong, sistem akan tetap bekerja dan risiko kebakaran dapat dicegah dengan baik. demikian artikel sistem proteksi kebakaran terbaik untuk ruang server semoga bermanfaat untuk pembaca.
