Fog Nozzle

Fog Nozzle

Fog Nozzle

Perdebatan yang menyatakan bahwa jenis nozzle apa yang paling aman dan efektif untuk memadamkan api telah berlangsung hampir 150 tahun. Perdebatan secara khusus pada nozzle yang dikombinasikan dengan solid (solid-stream nozzles) dan nozzle yang menghasilkan kabut (fog nozzle). Hal ini masih sering berlangsung, dapat dilihat pada majalah-majalah mengenai servis alat pemadam kebakaran pada kolom opini. salah satu kepala pemadam kebakaran di sebuah company menyatakan bahwa solid-stream nozzles adalah yang lebih efektif karena pencapaian terhadap api lebih baik, prinsip kerjanya adalah dengan mengganggu kesetimbangan panas dan lebih aman karena mampu menurunka potensi adanya steam yang terbakar. Argumen ini bertentangan dengan opini terhadap fog nozzle yang sulit menembus api, meningkatkan potensi steam terbakar. Banyak pemadam kebakaran juga berpendapat bahwa nozzle kabut akan mendorong api menuju bangunan lain.

Apakah Fog Nozzle lebih efektif?

Namun bagi yang memilih fog nozzle, mereka berpendapat bahwa fog nozzle lebih efektif karena air yang terdispersi mampu menyerap panas dengan baik, lebih cakap dalam menangani api dan dengan adanya nozzle otomatis yang diinstalkan pada fog nozzle menyebabkan volume air yang keluar konstan, tekanan yang disuplay tidak bergantung pada alat lain sehingga membuat fog nozzle lebih dapat diandalkan. Masing-massing nozzle memiliki keunggulan dan tujuan masing-masing. kontribusi terbesar dari perdebatan ini adalah pengetahuan untuk menggunakan kedua alat dan keuntungan fog nozzle untuk penyerangan pada api secara tak langsung yang akan dibahas pada artikel ini.
Sejarah dari fog nozzle berasal dari perang dunia ke dua di united states navy dan coast guard yang dmenggunakan nozzle dan dikombinasikan dengan aliran lurus berkabut. Ukuran fire hose yang digunakan adalah 1½” dan 2½”.pada tahun 1863, penemuan terhadap fog nozzle untuk pemadaman api yang dilakukan dr. Oyston di united states tidak mengalami perkembangan hingga pertengahan perang dunia kedua. Tahun 1931, lLayman yang menjadi kepala pemadam kebakaran di Parkersburg merilis sebuah buku yang berjudul “Fundamentals of Fire Fighting Tactics” pada tahun 1940

Inilah Awal Mula Fog Nozzle

Layman mengajarkan sebuah metode baru untuk memadamkan api termasuk cara tak langsung menggunakan aliran kabut. Layman telah merilis hasil tes, proses yang dilakukan, hasil dan teknik yang dapat dipelajari. Kabar ini dimuat di majalah “fire engineering” tahun 1945. Di artikel lain yang berjudul “Coast Guard Conducts Tests on Ship Engine Fires,” Layman menjelaskan penggunaan air berkabut untuk melawan bahan bakar yang membentuk api di kapal. Setelah perang dunia kedua, Layman kembali kerumah dari Parkesburg dan mempelajari lebih lanjut mengenai penyerangan pada api secara tak langsung .

Layman akhirnya menemukan sebuah metode secara tak langsung yang dapat memadamkan api dengan pendinginan secara acak karena air dapat menjadi ukuran yang sangat kecil apabila keluar dari nozzle , bulir-bulir air ini akan menghantam dinding apabila diposisikan ke dinding dan pecah menjadi lebih kecil; hal ini dapat menyerap panas lebih baik ketika dikonversikan menjadi steam. Metode ini dapat bekerja dengan catatan, jika temperatur dinding sedikitnya 1000 derajat farenheit sehingga dapat dengan cepat dan efisien dikonversi menjadi steam, kedua adalah ruangannya tertutup dengan rapat agar penyerapan panas berlangsung dengan maksimal.

Leave A Comment