Fungsi Alat Pemadam Api Jenis Buih

Fungsi Alat Pemadam Api Jenis BuihBencana kebakaran merupakan suatu risiko yang berpotensi terjadi pada setiap bangunan, apapun jenis bangunan tersebut, baik dengan bentuk bertingkat maupun bangunan tak bertingkat. Maka, untuk mencegah dan mengantisipasi bangunan dari risiko bencana kebakaran yang mampu mengancam sewaktu-waktu, diperlukan pelaksanaan berbagai upaya untuk melindungi bangunan demi memperkecil risiko terjadinya bahaya kebakaran. Upaya perlindungan tersebut dapat dilakukan dengan hal yang paling mendasar, yaitu dengan menyediakan alat-alat pemadam api atau fire extinguisher yang harus ditempatkan pada titik-titik yang dinilai strategis dan mudah terjangkau pada berbagai ruangan atau zona di dalam gedung.

Pada pasar peralatan alat pemadam api di dunia, telah tersedia beragam jenis alat pemadam api yang dibedakan berdasarkan jenis-jenis muatan di dalam tabung atau agen yang menjadi bahan pemadam api, seperti misalnya alat pemadam api dengan jenis agen pemadam berupa buih atau busa. Alat pemadam api jenis buih juga sering dikenal dengan sebutan foam extinguisher. Jenis foam yang digunakan sebagai bahan pemadam pada tabung alat pemadam jenis buih ini pada umumnya adalah foam jenis AFFF atau Aqueous Film Forming Foam.

AFFF atau Aqueous Film Forming Foam merupakan jenis buih atau busa yang berbasis air dan pada umumnya menyimpan kandungan surfaktan yang berbasis hidrokarbon, seperti misalnya asam PFOS (perfluorooktanasulfonat), asam PFOA (perfluorooktanoat), dan juga fluorotelomers. Jenis-jenis foam AFFF memiliki sifat yang mampu menyebar. Sedangkan terdapat pula jenis buih berupa AR AFFF, mirip dengan jenis AFFF hanya saja AR AFFF mengandung tambahan kandungan berupa Alcohol Resistant yang memiliki sifat tahan apabila terkena reaksi alkohol, sehingga sangat efektif untuk digunakan pada kebakaran dengan klasifikasi flammable liquid, karena AR AFFF mampu membentuk suatu segmen lapisan pelindung saat disemprotkan.

Fungsi Alat Pemadam Api Jenis Buih untuk klasifikasi A

Fungsi alat pemadam api jenis buih sangat dibutuhkan dalam menghadapi klasifikasi-klasifikasi kebakaran yang meliputi kelas A yang disebabkan oleh bahan-bahan yang kering dan padat seperti halnya kertas, daun-daunan kering, kardus, plastik, dan lain sebagainya. Tak hanya untuk mengatasi kelas kebakaran A, tetapi juga mampu mengatasi kebakaran dengan kelas B yang disebabkan oleh material berupa flammable liquid. Namun, alat pemadam api jenis buih sama sekali tidak boleh diaplikasikan untuk melawan api kebakaran kelas C yang disebabkan oleh kesalahan arus listrik karena buih atau busa berbasis air pada alat pemadam api jenis buih tersebut apabila bertemu dengan larutan elektrolit pada arus listrik justru akan menjadi penghantar atau konduktor yang dapat membahayakan bagi pengguna.

Pada umumnya, karena muatan foam alat pemadam api jenis buih tersebut berbasis air, maka sedikit lebihnya, alat pemadam api jenis buih memiliki fungsi yang lumayan sama dengan alat pemadam api jenis air atau water extinguisher. Namun, alat pemadam api jenis buih lebih unggul dalam karakteristik foamnya yang cenderung ringan sehingga tidak berisiko merusak peralatan elektronik sebesar risiko apabila menggunakan media air. Jenis foam juga sangat baik dalam mencegah letupan api atau percikan api yang melompat karena muatan foam mampu menutupi area titik api.

Selain itu, untuk menghadapi kebakaran kelas B akibat cairan, jenis foam lebih unggul dan lebih cepat mematikan api karena tekstur foam yang lembab sehingga mampu menutupi titik api dan mengisolasinya dari oksigen yang merupakan jenis gas yang menjadi salah satu pemicu nyalanya api. Tak hanya itu, material flammable liquid yang masih tersisa dan menjadi alur merambatnya nyala api pun juga dapat dihentikan oleh buih dari foam extinguisher sehingga akan mencegah meluasnya titik api kebakaran.

Leave A Comment