Kandungan Foam Alat Pemadam

Kandungan Foam Alat Pemadam

Ada beberapa upaya yang dapat diwujudkan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan perlindungan bangunan dari risiko datangnya bahaya kebakaran, salah satunya adalah dengan mengadakan penyediaan alat pemadam api kebakaran di dalam bangunan.Alat pemadam api yang disediakan di dalam bangunan hendaknya ditempatkan pada area-area ruangan yang mudah untuk dijangkau, mudah ditemukan, strategis, tidak terhalangi atau tersembunyi, serta pada tempat yang aman dari gangguan seperti aktivitas pekerja maupun cuaca luar secara langsung (terik matahari, hujan, atau tempat yang lembab). Hal ini bertujuan supaya ketika suatu waktu terjadi bencana kebakaran dan kondisi berubah darurat, maka alat pemadam api tersebut dapat langsung ditemukan dan diperoleh secara mudah tanpa harus memakan waktu yang lama untuk pencariannya.

Namun, ada hal yang perlu diperhatikan dalam mengadakan penyediaan alat pemadam api sebagai komponen keselamatan kebakaran untuk setiap bangunan, yaitu dengan terlebih dahulu menganalisa kebutuhan, jenis, dan tingkat risiko bencana kebakaran yang berpotensi terjadi pada bangunan tersebut karena setiap bangunan pada umumnya memiliki potensi terjadinya bencana kebakaran yang cenderung beragam atau berbeda-beda. Oleh karena itu pula, di pasar peralatan alat pemadam api di seluruh dunia, tersedia beragam jenis alat pemadam api yang diklasifikasikan berdasarkan pada jenis muatan atau bahan pemadam yang ada di dalam tabung alat pemadam api tersebut.

Kandungan Foam Alat Pemadam Untuk Klasifikasi Khusus

Setiap kandungan jenis dari muatan atau bahan pemadam yang dimiliki oleh setiap alat pemadam api dirancang untuk mengatasi klasifikasi kebakaran dengan kelas yang berbeda-beda pula. Maka dari itu, sebelum mengadakan penyediaan alat pemadam api untuk bangunan yang Anda miliki, terlebih dahulu lakukan analisa jenis potensi kebakaran yang mungkin terjadi pada jenis bangunan yang Anda miliki berdasarkan kegiatan operasional serta muatan atau barang-barang yang dominan tersimpan di dalam bangunan Anda tersebut, lalu serasikanlah hasil analisa kebutuhan tersebut dengan jenis alat pemadam api yang sesuai.

Sebagai contoh, kandungan foam alat pemadam api merupakan salah satu jenis muatan atau bahan pemadam berupa buih atau busa kimia di mana setiap tabungnya menyimpan dua jenis bahan kimia yang berbeda, yaitu bahan kimia A dan bahan kimia B yang apabila kedua bahan kimia ini bercampur, maka akan membentuk wujud busa atau foam. Inilah yang menyebabkan mengapa sebelum penggunaan alat pemadam api bermuatan foam (foam extingusiher), terlebih dahulu harus membalikkan tabungnya karena dengan demikian, maka kandungan foam alat pemadam yang tadi terdiri atas dua jenis baham kimia yang berbeda tersebut dapat tercampur dan membentuk busa sehingga saat digunakan atau disemprotkan, keluaran bahan pemadamnya telah berwujud busa atau foam.

Oleh karena itu, dalam penempatan alat pemadam api jenis foam ini harus dilakukan dengan posisi tabung berdiri untuk mencegah percampuran kandungan bahan kimia jenis A dan B di dalam tabung karena apabila kedua bahan kimia tersebut telah tercampur dan tidak segera digunakan dalam waktu tertentu, maka akan berisiko menyebabkan kandungan foam pada alat pemadam tersebut keluar melalui nozzle dengan sendirinya.

Kandungan foam alat pemadam api jenis foam extinguisher ini sangat tepat digunakan untuk mengatasi klasifikasi kebakaran dengan kelas A (yang melibatkan material-material berupa benda kering dan padat seperti kertas, kayu, tumpukan sampah kering, dan lain sebagainya), dan juga klasifikasi kebakaran dengan kelas B (yang disebabkan oleh flammable liquid atau benda cair mudah terbakar seperti bensin, minyak tanah, solar, dan bahan bakar cair lainnya). Namun, sangat disarankan agar tidak menggunakan foam extingusiher untuk menghadapi kebakaran yang melibatkan arus listrik karena busa pada foam extingusiher merupakan busa berbasis air yang justru merupakan konduktor baik dalam menghantarkan arus listrik.

Ketika disemprotkan, kandungan foam alat pemadam tersebut akan bekerja dengan menyelimuti titik api dan memutus aliran oksigen hingga kadar oksigen turun sampai di bawah 16% sehingga dengan begitu titik api akan otomatis padam, sebab gas oksigen merupakan salah satu unsur pokok yang mampu menciptakan reaksi yang menyebabkan timbulnya api (selain unsur panas dan adanya bahan bakar). Selain itu, kandungan foam pada foam extinguisher yang pada dasarnya berbasis air dengan kadar foam yang hanya sekitar 3% atau 6% tersebut, selain berfungsi untuk memutus aliran oksigen, bahan foam tersebut juga aktif dalam menurunkan suhu panas pada titik api.

Leave A Comment