Prinsip Operasi Detektor Panas Fire Alarm

Prinsip Operasi Detektor Panas Fire Alarm harus diketahui untuk menentukan jenis detektor yang tepat untuk ruangannya.

Prinsip Operasi Detektor Panas Fire Alarm

Perlindungan bangunan terhadap risiko bencana kebakaran dapat dilakukan dengan salah satunya adalah membangun instalasi sistem kebakaran atau fire safety system yang akan lebih menjamin perlindungan dan antisipasi terhadap potensi peristiwa kebakaran hingga jangka panjang. Salah satu fire safety system yang paling kerap dijumpai dan diaplikasikan hampir di segala jenis bangunan adalah sistem fire alarm.

Dengan fungsi dasar perlindungan berupa alarm peringatan kebakaran yang otomatis, sistem fire alarm menjadi solusi dasar yang sangat dianjurkan untuk diinstalasi. Sistem fire alarm bekerja dengan mengandalkan komponen input berupa detektor kebakaran atau fire detector. Ada banyak jenis fire detector yang dapat diaplikasikan ke dalam rangkaian sistem fire alarm, di antaranya adalah detektor panas yang penggunaannya paling sering dijumpai.

Prinsip operasi detektor panas fire alarm adalah dengan mendeteksi adanya kehadiran api kebakaran melalui faktor panas yang bisa dinilai dari suhu ruangan. Terdapat dua jenis detektor panas dalam sistem fire alarm, yaitu jenis detektor panas fixed temperature dan juga jenis detektor panas rate of rise atau ROR. Dan tentu saja prinsip operasi detektor panas fire alarm di antara keduanya berbeda.

Prinsip Operasi Detektor Panas Fire Alarm Fixed Temperature

Jenis detektor panas fixed temperature memiliki prinsip operasi dengan patokan eutectic point atau suhu tertentu di mana apabila suhu ruangan telah mencapai suhu eutectic point tersebut, maka detektor panas fixed temperature akan otomatis aktif mendeteksi dan mengirimkan sinyal input menuju komponen utama control panel fire alarm. Pada umumnya, jenis detektor panas fixed temperature tersebut memiliki eutectic point pada suhu-suhu tertentu sesuai dengan model dan spesifikasi atau design komponen fixed temperature tersebut.

Ada yang didesain dengan eutectic point yang rendah, yaitu sejak temperatur baru mencapai 47 derajat Celcius, ada pula yang dirancang dengan eutectic point 58 derajat Celcius, 63 derajat Celcius, hingga 68 derajat Celcius. Ketika suhu pada ruangan atau area yang termasuk cakupan perlindungan mencapai suhu eutectic point, maka komponen timah atau Tin (Sb) yang merupakan komponen yang digunakan sebagai heat sensitive eutectic alloy tersebut akan mencair karena terkena suhu tinggi. Zat timah yang mencair tersebutlah yang menjadi komponen sensor yang selanjutnya dapat mengaktifkan sistem secara otomatis sehingga alarm peringatan baik peringatan kebakaran suara pada alarm bell maupun visual pada indicating lamp akan aktif.

Prinsip Operasi Detektor Panas Fire Alarm Type ROR

Berbeda dengan prinsip operasi detektor panas fire alarm jenis fixed temperature yang berdasarkan eutectic point, prinsip operasi detektor panas fire alarm pada jenis ROR bukan berdasarkan pada eutectic point, melainkan pada jumlah derajat kenaikan suhu ketika terjadi perubahan suhu ruangan secara ekstrem. Pada umumnya, detektor panas jenis ROR akan aktif apabila terjadi perubahan kenaikan suhu secara drastis dan cepat dengan kisaran kenaikan 12 hingga 15 derajat Celcius dari suhu awal ketika keadaan normal. Sehingga, detektor panas jenis ROR tidak bergantung dari suhu awal ataupun berapa suhu akhir, melainkan pada jumlah kenaikan suhu atau selisih suhu yang naik secara ekstrem.

Karena komponen sensor pada detektor panas jenis ROR bukanlah berupa zat timah tetapi berupa logam bimetal yang lebih peka terhadap kenaikan suhu dadakan sehingga apabila logam bimetal terkena suhu tinggi secara ekstrem, maka akan mengalami perubahan bentuk yang kemudian akan berperan sebagai semacam saklar atau sumber tegangan daya listrik yang dapat mengaktifkan peringatan alarm kebakaran.

Prinsip operasi detektor panas fire alarm pada jenis ROR menyebabkan jenis ini menjadi sangat aplikatif untuk digunakan pada hampir seluruh jenis ruangan yang memang memiliki suhu normal yang tinggi. Selain itu, jenis detektor panas ROR dari segi biaya juga dinilai lebih hemat dengan kemampuan operasi yang lebih luas. Cakupan perlindungan detektor panas jenis ROR mencapai 30 meter persegi dengan pemasangan ketinggian 5 hingga 8 meter. Berbeda dengan cakupan perlindungan detektor panas jenis fixed temperature yang bisa mencapai 30 meter persegi hanya apabila dipasang pada ketinggian maksimal 4 meter, dan di atas 4 meter hingga sampai 8 meter hanya mampu melindungi area seluas 15 meter persegi saja.