Waspada Kebakaran

Waspada Kebakaran jelang mudik lebaranRamadhan diartikan sebagai bulan paling istimewa bagi umat muslim. Pada bulan ini amalan akan dilipat gandakan, setan dibelenggu dan berkah akan melimpah. Masyakat pu menyambutnya dengan suka cita. Penyambutan bulan penuh berkah ini akan special jika kita melongok ke area dapur. Ibu-ibu akan menyediakan makanan yang melimpah untuk keluarga. Sebelum fajar tenggelam, aroma masakan yang menggugah selera seraya merayu orang yang sedang berpuasa. Pada bulan ini, aktifitas di dapur akan meningkat dibanding hari-hari biasa. Di tengah trend orang memilih makanan cepat saji, nyatanya tradisi ‘membuat kolak’ tetap menjadi favorit. Namun jika tidak waspada kebakaran, ‘membuat kolak’ justru akan membuat mala petaka di rumah Anda, Na’udzubillaah.

Waspada Kebakaran Selama Ramadhan

Aktifitas dapur yang meningkat juga memperbesar resiko bencana yang ditimbulkan jika penggunanya lalai. Ibu-ibu cenderung buru-buru dan panik sehingga kerap terjadi kasus kebakaran di bulan puasa akibat lupa mematikan kompor. Hal ini yang perlu diwaspadai anggota keluarga untuk saling mengingatkan satu sama lain dalam menjaga keberkahan ramadhan itu sendiri. Ramadhan satu bulan penuh memang bukan waktu yang lama, namun juga bukan waktu yang sebentar untuk sekedar meningkatkan rasa waspada kebakaran. Setelah penghujung Ramadhan tiba, masyarakat Indonesia akan larut dalam hegemoni Idul Fitri atau popular di Indonsia dengan istilah Lebaran.

Lebaran merupakan momentum yang sangat menyenangkan di Indonesia. Hari Raya umat muslim ini diperingati  setelah berakhirnya bulan suci ramadhan sebulan penuh dengan 2 tanggal merah dan serangkaian cuti bersama. Biasanya, perayaan lebaran juga bertepatan dengan libur sekolah. Berbeda dengan Negara muslim lainnya, idul Fitri sangat meriah jauh mengalahkan kemeriahan Perayaan Idul Adha di Indonesia. Masyarakat Indonesia cenderung memiliki tradisi yang unik. Tradisi ini bahkan memiliki variasi masing-masing disetiap daerah. Pada umumnya, tradisi ini dimulai dengan saling mengunjungi rumah sanak saudara, kerabat dan tetangga. Tentunya tradisi ini tidak lepas dari ‘kuliner lebaran’ dengan sentuhan bumbu dapur yang kaya rasa dan hidangan istimewa yang selalu hangat tersaji.

Waspada Kebakaran Menjelang Mudik Lebaran

Perayaan Idul Fitri di Indonesia memang identik dengan budaya dan tradisi.  Di wilayah pedesaan kemeriahan lebaran masih terasa meski lewat satu atau dua minggu. Sementara di kota besar, kemeriahaan Lebaran akan terasa pada hari pertama hingga hari ketiga lebaran. Hal ini dipengaruhi jumlah penduduk yang merayakan lebaran di kota besar jumlahnya tidak seberapa. Inilah alasan sisi kemeriahaan lain dari lebaran. Tradisi mudik memang sangat popular dalam istilah kamus lebaran. Pada tahun 2014 , jumlah pemudik lebaran mencapai 27,9 juta. Mudik sudah menjadi tradisi yang dilakukan masyarakat Indonesia untuk menghabiskan libur lebaran dan sejenak meninggalkan hingar bingar kota.

Kota besar seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang dan Surabaya yang merupakan the big 5 of Indonesia sudah tentu akan terlihat lebih sepi dari biasanya. Banyak pendatang yang meninggalkan rumah / kos dan kantor selama mudik lebaran. Jika Anda termasuk pemudik yang berencana menjamah kampung halaman, pastikan rumah dan kantor Anda ditinggalkan dalam keadaan aman. Keamanan yang perlu diperhatikan adalah aman dari tindak kejahatan pencuri dan aman dari bencana kebakaran. Mulai lakukan pengecekan dapur dan instalasi listrik rumah Anda. Dengan begitu, mudik Lebaran Anda akan terasa nikmat dan tidak perlu cemas tentang keamanan rumah yang sedang Anda tinggalkan.

Akhir kata, Seluruh jajaran direksi dan karyawan PT.Patigeni Mitra Sejati mengucapkan Selamat Merayakan Idul Fitri 1436 Hijriah. Mohon Maaf Lahir Batin dan Utamakan Keselamatan.

Leave A Comment