Melanjutkan pembahasan artikel sebelumnya mengenai perencanaan sistem kebakaran yang dapat dibaca pada link berikut: https://patigeni.com/perencanaan-system-pencegah-kebakaran/
Kali ini, kami akan menyajikan pembahasan sistem pengendali kebakaran otomatis yang harus terpasang pada gedung untuk mengurangi dampak kerugian yang diakibatkan oleh musibah kebakaran.
Fire sprinkler adalah sistem penekanan yang paling banyak ditentukan dalam fasilitas komersial, terutama di ruang yang ditempati. Menurut Quincy, Asosiasi Perlindungan Kebakaran Nasional (NFPA) yang berbasis di USA, kehadiran alat penyiram memangkas peluang kematian dan kehilangan properti rata-rata dari kebakaran sebesar satu setengah hingga dua pertiga jika dibandingkan dengan skenario dimana penyiram otomatis tidak hadir.
Setiap sprinkler yang beroperasi secara independen memiliki elemen peka panas di dalamnya. Elemen-elemen ini memanas ke suhu operasi sprinkler dan mengaktifkan kepala penyemprot. Menurut AFSA (Asosiasi Pemadam Kebakaran Amerika), 90% dari semua kebakaran dikendalikan oleh enam atau lebih sedikit kepala sprinkler.
Dalam situasi dimana penyiram tidak layak karena pertimbangan khusus (misalnya air dari alat penyiram akan merusak peralatan atau inventaris yang sensitif), desainer mungkin menyarankan sistem pencegah kebakaran alternatif seperti gas/supresi kimia. Sekali lagi, para ahli mencatat bahwa jenis sprinkler yang digunakan tergantung pada fungsi bangunan yang diproteksi.
Desain Sistem Pemadam Otomatis Gedung dan Perlunya Pemeliharaan Rutin
Di luar komponen yang benar-benar membentuk sistem perlindungan kebakaran terpadu, ada faktor penting lain yang mempengaruhi desain, yakni: pemeliharaan.
Sistem yang tidak dirawat dengan baik tidak akan bekerja secara maksimal. Jangan memasang sistem yang tidak dapat Anda lakukan perawatan secara rutin dan dapat diuji dengan mudah dan efektif. Banyak sistem menjadi terlalu sulit atau terlalu rumit untuk dijaga. Jika tidak dijaga dengan baik, sistem tidak akan berfungsi dengan baik.
Inspeksi bisa dilakukan secara terjadwal antara 3 bulan, 6 bulan, 9 bulanan, atau tiap tahun. Hal ini akan memberitahukan dengan lebih cepat apabila ditemukan ketidakwajaran pada sistem seperti kebocoran, pipa berkarat, penyumbatan, dan masalah sistem lainnya.
Desain Sistem Pemadam Otomatis Gedung oleh KonsultanBerpengalaman
Proses desain sistem pemadam otomatis gedung tidak bisa dilakukan sembarangan.
Karena ilmu pasti ini harus menghitung secara spesifik luas bangunan, luas bak penampung, kapasitas pompa, debit air yang dikeluarkan, panjang pipa, jumlah titik, dan sebagainya.
Aturan-aturan dasar dapat dipelajari secara mandiri pada dokumen yang berlaku, seperti NFPA maupun SNI.
Selalu percayakan perencanaan proyek Anda kepada konsultan yang berkompeten di bidangnya, agar tidak salah langkah dan salah arah.