Kode Warna Pada Fire Hydrant

Kode Warna Pada Fire Hydrant ditentukan untuk memudahkan identifikasi petugas akan pasokan dan tekanan air yang terpasang.

Kode Warna Pada Fire HydrantApakah Anda pernah bertanya-tanya, mengapa hydrant pillar di luar negeri memberikan kode warna yang berbeda-beda? Jawabannya adalah agar mudah diketahui jenis hydrant yang digunakan dan seberapa banyak pasokan yang tersedia pada hydrant. Pewarnaan ini sangat membantu pemadam kebakaran dalam menghemat waktu yang dibutuhkan untuk memadamkan api. Dalam kasus kebakaran, waktu sangat berharga karena meski sedetik kebakaran  pun dapat merusak material dan merugikan hingga milyaran rupiah. Berdasarkan  standar National Fire Protection Association (NFPA), pewarnaan pada alat-alat fire hydrant disesuaikan dengan aliran. Warna kuning merupakan warna standar untuk badan hydrant. Selain warna kuning, NFPA juga menstandarkan warna silver (perak) pada badan hidran.

Ada empat kelas klasifikasi kode standar warna untuk aliran pada tekanan 20 psi antara lain: Kelas C yaitu untuk laju alir kurang dari 500 GPM, kode warnanya adalah merah. Kelas B untuk laju alir antara 500-999 GPM, kode warnanya adalah orange. Kelas A untuk laju alir tinggi yaitu antara 1000-1499 GPM, kode warna hijau. Kelas yang terakhir adalah kelas AA untuk laju alir 1500 keatas dengan kode warna biru.

NFPA menyarankan setiap jenis hydrant baik pribadi, umum atau kota dan non-minum memiliki kode warna yang khas. Umumnya hydrant pribadi atau swasta dicat warna merah. Kode warna pada aliran sangat penting guna memberitahukan pemadam pembakaran mengenai banyaknya aliran hidran yang tersedia. hal ini dapat mengefisienkan waktu saat terjadi kebakaran dengan mengetahui jumlah pasokan hydrant yang tersedia.

Berikut adalah Kode Warna Pada Fire Hydrant

• Hydrant kebakaran dalam sistem kota yang dicat kuning guna memberikan warna kontras agar terlihat di malam hari.
• Hydrant kebakaran pribadi dicat dengan warna merah.
• Selain kode warna pada badan hidran, kode warna juga diberikan pada tutup (cap) alat hidran agar mudah ditemukan saat tejadi kebakaran.

Untuk menjaga material dan fungsi alat pemadam kebakaran khususnya hydrant, maka diperlukan suatu inspeksi oleh pihak yang ahli dibidang ini. Hal ini berfungsi untuk memastikan bahwa alat yang seharusnya melindungi material dan nyawa dari kebakaran masih dapat bekerja maksimal sesuai dengan fungsinya. Selain itu juga untuk mendeteksi masalah yang umum terjadi pada alat hydrant salah satunya adalah melihat melalui valve. valve / Kran air sering mengalami pengurangan tekanan dan perubahan warna. Jika keran dan pipa berubah warna menjadi kecoklatan maka hal yang perlu dilakukan adalah  dengan mencuci aliran pipa (flush) hingga air aliran menjadi jernih kembali.

1. Cari keran air dingin yang paling dekat dengan pipa air Anda.
2. alirkan air dingin searah dengan pipa hingga jernih. Prediksi waktu yang dibutuhkan adalah 5 – 25 menit.

Kode Warna Pada Fire Hydrant di Indonesia

Lalu bagaimana yang terjadi di Indonesia? Untuk pewarnaan pipa ada dokumen yang mengatur yaitu SNI 19-3778-1995, yang salah satu acuan standartnya adalah Australian Standart Colour AS 2700 – 1985 warna Merah untuk Pipa Hydrant Kebakaran. namun untuk material lain seperti hydrant pillar / box di dokumen lain tidak secara spesifik menyebutkan warna apa yang harus digunakan. sementara praktek di lapangan semua yang terkait dengan hydrant, baik pompa, pipa, hydrant aksesoris (box, pillar) menggunakan warna merah agar mudah diidentifikasi.

Leave A Comment