manajemen alat pemadam api

Manajemen Alat Pemadam ApiApa yang terlintas di benak Anda jika mendengar kata Alat Pemadam Api?

Ya, Sebuah benda yang berbentuk tabung silinder berwarna merah (sebagian besar) dan di tempel pada tembok di tempat-tempat umum. Fungsinya? Jelas. untuk melakukan pemadaman jika suatu saat terjadi kebakaran di tempat tersebut. Namun apakah semua orang memahami dengan benar apa dan bagaimana Alat Pemadam Api digunakan? Pemahaman ini harusnya diketahui oleh semua orang. Namun kadang sikap masyarakat apatis dan masa bodoh terhadap kondisi ini. Akibatnya, saat terjadi kebakaran di suatu lokasi orang-orang hanya bisa menonton, panik, dan akhirnya saling tuding dan menyalahkan karena kebakaran tidak bisa ditanggulangi dengan baik.

Apalagi jika Anda bekerja di sebuah perusahaan besar. Kemampuan dasar untuk memadamkan api harus dimiliki oleh setiap karyawan. Terlebih jika Perusahaan tersebut memiliki potensi-potensi besar untuk terjadi kebakaran seperti di Industri Migas, Pembangkit Listrik, Mebel, Pergudangan, Pengolahan kertas bahkan kantor-kantor biasa pada umumnya. Setiap tempat pasti memiliki potensi untuk terjadinya kebakaran. Karena proses kebakaran sangat sederhana jika dijabarkan. Yaitu jika ada 3 unsur yang bertemu: suhu panas, bahan bakar, dan oksigen. Kebakaran akan muncul dan sulit dihindarkan. Dimulai dari titik api kecil, dan akan terus meluas sehingga menghabiskan seluruh aset yang dimiliki sampai habis. Tak tersisa.

Untuk itulah Alat Pemadam Api harus ada di tempat-tempat tersebut. Alat pemadam api ringan sering juga disebut sebagai APAR adalah alat yang pertama kali digunakan saat ada kejadian kebakaran skala kecil. Artinya, saat diketahui ada potensi kebakaran. Pada detik itu juga harus ada orang yang sigap untuk menggunakan alat pemadam api. Sehingga kebakaran kecil yang terjadi tidak menjadi besar. Untuk itu diperlukan sebuah Manajemen Alat Pemadam Api di sebuah perusahaan dengan baik dan terstruktur agar potensi kerugian akibat kebakaran bisa diminimalisir. Sebagai permulaan, tanamkan dalam diri masing-masing karyawan bahwa ini adalah tanggung jawab bersama. Bukan hanya satu dua orang yang memang ditunjuk oleh perusahaan untuk mengurusi segala hal tentang alat pemadam api. Dari pola pikir sederhana tentang “saling memiliki” inilah yang bisa menjadikan setiap individu akan melakukan dengan sungguh-sunguh, sesuai prosedur, dan tepat sasaran, jika suatu saat terjadi kebakaran. Mereka telah siap untuk memadamkan apinya!

Manajemen Alat Pemadam Api, Apa Fungsinya?

Manajemen disini bisa diartikan sebagai sebuah pola, aturan detail, atau SOP yang menjadi dasar untuk menangani sebuah alat pemadam api ringan di perusahaan. Apalagi jika Perusahaan tersebut memiliki area yang sangat luas. Tentunya Manajemen alat pemadam api ini harus dilaksanakan dengan baik dan sesuai prosedur. Lalu bagaimana memulainya? Hal pertama yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah menunjuk seorang kepala regu. Dimana kepala regu inilah yang nantinya berada di level top management untuk bertanggung jawab dan melakukan organisir semua hal terkait alat pemadam api. jobdesk dari kepala regu antara lain adalah:

Membentuk Tim Pemadam Mandiri, yang terdiri dari beberapa orang (disesuaikan oleh luasnya area yang diproteksi). Tugas utama Tim Pemadam Mandiri ini bertanggung jawab untuk melakukan pemadaman jika terjadi kebakaran di area tersebut. Selain tugas pokok tersebut, tim ini juga memiliki tugas lainnya seperti melakukan inspeksi dasar alat pemadam api, melakukan pelaporan rutin hasil inspeksi, dan memberikan masukan kepada kepala regu atas hasil tersebut.

Inspeksi dasar alat pemadam api antara lain adalah:

  • Mengecek kondisi pressure gauge, masih normal (green area) / turun / overcharge
  • Mengecek kondisi selang, normal / rusak / bocor
  • Mengecek Segel pengaman, apakah masih ada / hilang
  • Mengecek label penggunaan dan tanggal kadaluarsa
  • Mengecek kondisi fisik tabung, berkarat / tidak
  • Mengecek peletakan tabung, terhalang benda lain/ tidak
  • Mengecek fungsi roda (trolley), masih bagus / kempes / rusak
  • Mengecek tanda segitiga alat pemadam
  • Mengecek wall clip, masih kokoh di tembok / hilang baut
Manajemen Alat Pemadam Api

setiap temuan dilaporkan oleh kepala regu

Pengecekan ini paling tidak dilakukan satu minggu sekali, untuk memastikan bahwa alat pemadam api dalam kondisi prima dan siap digunakan sewaktu-waktu. Semua Alat pemadam harus di inventaris, diberi kartu checking untuk memudahkan saat inspeksi. Petugas yang mendapat tanggung jawab harus melaporkan setiap temuan ke kepala regu untuk segera ditindaklanjuti. Misalnya Hal yang sering terjadi adalah temuan tekanan turun, jelas hal ini bisa merugikan. maka harus dievaluasi apakah penyebab dari turunnya tekanan alat pemadam api tersebut. Apakah ada kebocoran tabung? Apakah ada kesalahan dari vendor yang melakukan isi ulang tabung? Apakah ada orang iseng yang bermain dengan alat pemadam? Atau karena penyimpanan yang tidak benar (misalnya diletakkan di mesin produksi, sehingga sering terkena goncangan) ? hal ini harus dicari solusinya sehingga tidak menimbulkan masalah yang berlarut-larut di kemudian hari. Kepala Regu berhak memutuskan solusi terbaik atas setiap kasus yang ditemui.

Manajemen alat pemadam api untuk meminimalisir potensi kebakaran

Hal ini termasuk jika sebuah perusahaan telah menjalin kerjasama dengan vendor penyedia jasa / servis alat pemadam api. kepala regu memiliki peranan besar untuk mengkomunikasikan setiap masalah yang terjadi. Peranan vendor sebagai pihak ketiga yang melakukan supervisi, pendampingan, dan servis jika ada yang perlu diperbaiki / direfill medianya. Kenapa penanganan terhadap alat pemadam api yang harus diservis diberikan kepada pihak lain? Karena perusahaan khusus / vendor (seperti PT. Patigeni Mitra Sejati) telah memiliki alat yang memadai untuk melakukan perbaikan-perbaikan atau penggantian media dan part alat pemadam. Tentunya hal ini juga harus dilakukan oleh teknisi khusus pemadam yang berpengalaman dibidangnya. Agar meminimalisir terjadinya kesalahan saat servis apar, seperti turun tekanan padahal baru beberapa hari saja dilakukan pengisian ulang.

tekanan turun

Sebagai kesimpulan pada artikel ini. Manajemen Alat Pemadam Api di sebuah perusahaan memang sangat memiliki peran vital untuk kelangsungan Perusahaan itu sendiri. Investasi di bidang proteksi kebakaran seringkali dipandang sebelah mata oleh pemilik usaha. Karena menganggap hal ini tidak perlu dan sia-sia. Apalagi jika memiliki sumber air yang melimpah, biasanya aka nada ungkapan “nanti disemprot menggunakan air saja bisa padam”. Ini adalah pemikiran yang salah kaprah yang harusnya dibuang jauh-jauh. Alat pemadam api memiliki fungsi yang penting untuk memadamkan kebakaran dengan cepat, dan tepat pada detik itu juga. Alat ini memiliki sifat portable sehingga mudah dan digunakan oleh siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Manajemen Alat Pemadam Api tidak akan sia-sia. Jika dilakukan dengan benar secara kontinu dan berkala, pasti akan membawa efek luar biasa terhadap kelangsungan perusahaan agar terhindar dari bahaya kebakaran yang bisa terjadi kapan saja.

Kami siap dihubungi kapan saja untuk membantu melakukan pendampingan, konsultasi, diskusi terkait sistem proteksi kebakaran di seluruh Indonesia. Buktikan sekarang juga!

Leave A Comment